Cash is King!

Date:

“If I had to run a company on three measures, those measures would be customer satisfaction, employee satisfaction, and cash flow.”

—Jack Welch, Former General Electric CEO.

Arus kas adalah salah satu tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan. Sebagai investor, memahami laporan arus kas (cashflow statement) adalah salah satu faktor penting untuk bisa mengerti kinerja sebuah perusahaan.

Pemahaman laporan arus kas pada akhirnya, akan membantu kita dalam mengambil keputusan investasi.

Perlu diingat bahwa kinerja arus kas (cashflow statement) dan kinerja laba bersih (profit and loss) adalah 2 indikator keuangan perusahaan yang saling mendukung. Kedua hal ini tidak bisa dianalisa secara terpisah. Bukan berarti dengan memahami cara membaca arus kas kita tidak lagi perlu melihat data historis laba perusahaan.

Keduanya sama pentingnya dan bersifat saling melengkapi (complimentary).

Namun, minimnya pengetahuan investor akan arus kas seringkali membuat investor cenderung hanya fokus pada kinerja laba bersih dan mengabaikan pentingnya analisis arus kas suatu perusahaan.

Padahal, dalam laporan laba bersih terdapat beberapa aspek transaksi non-tunai, yang bisa mendistorsi pemahaman kita dalam memahami laba bersih perusahaan, contohnya depresiasi aset tetap.

Oleh karena itu, laporan arus kas dapat membantu kita untuk melacak penggunaan/pemasukan hal yang paling utama dalam sebuah transaksi bisnis: uang tunai.

Sebagai analogi, arus kas dapat dianggap sebagai aliran darah bagi sebuah perusahaan.

Apabila kita membeli suatu perusahaan yang aliran darahnya mengalami gangguan secara terus menerus, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menunggu perusahaan tersebut untuk mati, bukan?

Tulisan ini ditujukan untuk memahami konsep dasar arus kas secara sederhana dan bagaimana cara membaca arus kas perusahaan dengan mudah.

Apa itu Laporan Arus Kas?

Statement of Cash flow atau laporan arus kas adalah pencatatan yang dilakukan atas transaksi yang berpengaruh terhadap aliran arus kas perusahaan atau yang dikenal dengan istilah transaksi tunai.

Apabila terdapat aliran kas yang masuk seperti pendapatan tunai, maka itu akan dicatat pada laporan arus kas. Namun apabila transaksi tidak berpengaruh pada aliran kas seperti piutang, maka tidak akan dicatat. Karena meskipun diakui sebagai pendapatan, perusahaan tidak menerima kas dengan adanya piutang, atau disebut sebagai transaksi non-tunai.

Berbeda dengan pendapatan & laba yang mencatat transaksi tunai maupun non-tunai.

Laporan arus kas perusahaan memberikan gambaran yang lebih luas dibandingkan dengan laba bersih atau pendapatan karena melalui laporan arus kas kita dapat menilai perencanaan investasi perusahaan di masa mendatang, serta bagaimana perusahaan mendanai investasi tersebut.

Pada dasarnya, arus kas terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Arus Kas Operasional

Merupakan aliran kas yang menggambarkan aktivitas operasional (operating activities) yang mendukung aktivitas bisnis perusahaan. Seperti; penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kas kepada pemasok bahan, pembayaran pajak, pembayaran bunga, dan sebagainya.

Arus kas operasional positif menggambarkan bahwa aliran kas masuk perusahaan lebih besar dibandingkan dengan aliran kas perusahaan yang keluar. Sedangkan sebaliknya, arus kas operasional negatif menggambarkan aliran darah yang kurang sehat dalam menjalankan usahanya sehari-hari.

Arus Kas Operasional dapat menjadi gambaran bagaimana perusahaan bisa men-generate cash (uang tunai) dari kegiatan utama (core business) perusahaan yang berlangsung terus menerus. Jadi, bukan hanya uang masuk insidentil yang terjadi sesekali (one-time transaction, ex: penjualan aset tetap).

  1. Arus Kas Investasi

Pada arus kas investasi, kita dapat melihat kebijakan investasi perusahaan (investing activities) dalam melakukan ekspansi dan meningkatkan kapasitas usaha di masa mendatang. Seperti; pembelian aset tetap, investasi pada deposito, akuisisi perusahaan lain, penerimaan dari penjualan aset, dan sebagainya.

Melalui arus kas investasi, kita dapat menilai apakah perusahaan melakukan langkah investasi untuk meningkatkan potensi pendapatan dan skala usaha perusahaan ke depan.

Nilai arus kas investasi yang negatif menggambarkan perusahaan mengeluarkan uang untuk investasi yang akan berdampak pada perbaikan bisnis ke depan.

Namun, apabila nilainya positif, dapat dikatakan bahwa perusahaan mendapatkan uang dengan menjual aset produktifnya, sehingga mengurangi kapasitas usaha ke depan dan mengurangi prospek usaha secara jangka panjang.

Analogi sederhananya, apabila anda berprofesi sebagai penulis, pendapatan anda diukur dari jumlah produk tulisan Anda. Kemudian anda “berinvestasi” dengan membeli laptop yang lebih baik dibandingkan laptop anda saat ini, dengan harapan laptop dengan teknologi dan fitur terbaru tersebut dapat meningkatkan produktivitas anda dalam menulis.

Artinya arus kas keluar (negatif) saat ini akan tertutupi oleh peningkatan pendapatan pada periode mendatang.

  1. Arus Kas Pendanaan

Berkaitan dengan arus kas operasional dan investasi, arus kas pendanaan (financing activities) dapat diartikan sebagai cara perusahaan dalam mendanai kegiatan usaha dan langkah investasi yang diambil. Arus kas ini mencatat transaksi seperti; penambahan utang bank, penerbitan obligasi, pelunasan utang, pertambahan setoran modal, dan sebagainya.

Apabila nilai arus kas investasi positif, dapat diartikan bahwa perusahaan mendapatkan pendanaan eksternal seperti; pinjaman atau setoran modal untuk membiayai pengembangan usahanya (adanya uang masuk). Namun apabila arus kas negatif, artinya perusahaan sedang dalam upaya untuk melunasi pinjamannya selama ini serta membayarkan dividen kepada pemegang saham (adanya uang keluar).

Arus kas pendanaan negatif tentunya memberikan dampak positif bagi pemegang saham melalui pembayaran dividen dan pengurangan jumlah utang. Tetapi, arus kas pendanaan positif juga tidak bisa diartikan buruk, karena arus kas positif dapat digunakan untuk pembelian aset baru bagi perusahaan yang berpotensi meningkatkan produktivitas usaha yang berujung pada pertumbuhan pendapatan.

  1. Arus Kas Bersih (Net Cashflow)

Merupakan penjumlahan antara arus kas operasional, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan. Angka ini akan merupakan selisih uang tunai yang dimiliki perusahaan dalam satu periode.

Contoh Kasus: TLKM

Untuk memahami konsep arus kas tersebut, kita coba untuk mengaplikasikannya pada laporan arus kas tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dalam 5 tahun terakhir sebagai berikut:

Data laporan arus kas tersebut dapat digambarkan ke dalam grafik sederhana seperti ini:

Pada grafik di atas, kita dapat melihat pergerakan arus kas perusahaan dalam dari tahun ke tahun dari sisi operasional, investasi, dan pendanaan.

Dari sisi operasional, TLKM mencatatkan pertumbuhan arus kas operasional yang konsisten meskipun sempat mengalami sedikit penurunan di tahun 2018 karena pembayaran beban yang meningkat. Namun, dapat kita artikan bahwa kegiatan usaha yang dilakukan sehari hari oleh TLKM mampu menghasilkan kinerja keuangan positif.

Dari sisi investasi, TLKM secara konsisten melakukan upaya investasi dalam 5 tahun terakhir. Nilai kas investasi yang dikeluarkan oleh TLKM pun tidak melebihi dari nilai arus kas operasional yang diterima, sehingga masih dapat diimbangi oleh kegiatan usaha sehari hari.

Dari sisi pendanaan, arus kas perusahaan selalu mencatatkan nilai negatif yang meningkat dari tahun ke tahun karena upaya pelunasan utang yang dilakukan oleh perusahaan serta pembayaran dividen yang terus meningkat.

Pada 2 tahun terakhir, TLKM memiliki kinerja arus kas bersih negatif. Namun, hal tersebut tidak selalu dapat diartikan secara buruk, karena perusahaan memiliki perencanaan jangka panjang untuk mengembangkan strategi usahanya melalui investasi serta meningkatkan profitabilitas investor melalui peningkatan jumlah pembayaran dividen dan pelunasan utang.

Bahkan, nilai arus kas bersih yang negatif masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan cadangan kas perusahaan yang melimpah. Sehingga kekhawatiran akan arus kas bersih negatif perlu kita kesampingkan.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini memiliki kinerja arus kas yang relatif cukup baik, memiliki prospek yang positif di masa mendatang.

Kini anda dapat mencobanya pada berbagai aplikasi analisa saham yang menyediakan grafik arus kas. Mulai sekarang, sebelum anda membeli saham suatu perusahaan, pahami aturan ini:

Number one: Cash is king!