Gejolak 2008 dan 2020, 7 Saham Ini Tetap Punya Kapitalisasi Pasar Terbesar

Date:

[Waktu baca: 5 menit]

Pasar saham di Indonesia berulangkali mengalami gejolak yang umumnya ditandai dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang signifikan.  Penyebab gejolak tersebut berbeda-beda dari waktu ke waktu. 

Kita ambil contoh dua tahun yang menandakan gejolak pasar saham yaitu 2008 dan 2020. Pada 2008, gejolak bursa saham di berbagai negara, termasuk Indonesia, disebabkan oleh krisis keuangan di Amerika Serikat yang dipicu oleh masalah kredit perumahan.

Pada saat itu, IHSG turun lebih dari 50% sepanjang tahun atau menjadi salah satu yang terburuk di Asia. Peristiwa yang terjadi di luar negeri menjalar dan berdampak ke pasar saham dalam negeri.

Hampir 10 tahun kemudian pada 2020, gejolak pasar saham kembali terjadi dengan penyebab yang sangat berbeda. Awal tahun 2020 diawali dengan berita buruk berupa penyebaran virus corona yang sangat mematikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kepanikan investor atas kondisi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona membuat harga-harga saham berguguran. Pada akhir Maret 2020, IHSG sempat turun lebih dari 30% dibandingkan dengan akhir 2019.

Kapitalisasi Pasar

Pada saat harga saham turun, kapitalisasi pasar atau nilai seluruh saham yang beredar akan ikut turun, begitupula sebaliknya ketika harga saham tersebut meningkat. Kapitalisasi pasar dihitung berdasarkan perkalian antara harga saham dan jumlah saham yang beredar.

Menariknya, penghuni 10 besar kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia cenderung tidak berubah pada 2008 dan 2020. Sebanyak tujuh perusahaan tetap dominan atau berkontribusi paling besar terhadap seluruh kapitalisasi pasar di BEI.

Saham-saham dari perusahaan tersebut sering dikategorikan oleh investor sebagai saham bluechip atau saham dari perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang relatif bagus dan stabil secara berkelanjutan.

Tentu saja, nilai kapitalisasi pasar tersebut telah berubah dalam 12 tahun. Kapitalisasi pasar tidak jarang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan tersebut di pasar saham.

Berikut ini 7 perusahaan yang tetap berada dalam peringkat 10 besar dalam hal kapitalisasi pasar terbesar di BEI pada 2008 dan 2020 (hingga Juli):

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

Hingga akhir Juli 2020, BBCA adalah saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI dengan nilai Rp761 triliun. Nilai tersebut berkontribusi sekitar 7,47% dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI.

Pada akhir 2008, BBCA juga berada di peringkat 10 besar kapitalisasi pasar terbesar di BEI dengan nilai Rp79,32 triliun. Pada saat ini, jumlah saham BBCA yang beredar di pasar sebanyak lebih dari 24 miliar lembar.

2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

Hingga akhir Juli 2020, BBRI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp385 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 6,47% dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI.

Pada akhir 2008, kapitalisasi pasar BBRI sebesar Rp55 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 5,19% dari kapitalisasi pasar di BEI pada 2008. Jumlah saham BBRI yang beredar saat ini sebanyak lebih dari 122 miliar lembar.

3. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

Hingga akhir Juli 2020, UNVR memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp320,46 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 5,37% dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI.

Sementara itu, pada akhir 2008, kapitalisasi pasar UNVR sebesar Rp55 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 5,53% dari kapitalisasi pasar di BEI pada 2008. Jumlah saham UNVR yang beredar saat ini sebanyak lebih dari 38 miliar lembar.

4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 

Hingga akhir Juli 2020, BMRI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp267 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 4,49% dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI.

Pada akhir 2008, kapitalisasi pasar BMRI sebesar Rp41 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 3,89% dari kapitalisasi pasar di BEI pada 2008. Jumlah saham BMRI yang beredar saat ini sebanyak lebih dari 46 miliar lembar.

5. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)

Hingga akhir Juli 2020, TLKM memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp302,46 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 5,06% dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI. Jumlah saham TLKM yang beredar saat ini sebanyak lebih dari 99 miliar lembar.

Pada akhir 2008, kapitalisasi pasar TLKM adalah yang terbesar di antara emiten lain di BEI. Dengan nilai Rp139 triliun, nilai tersebut berkontribusi sekitar 12,92% dari kapitalisasi pasar di BEI pada 2008. 

6. PT Astra International Tbk. (ASII)

Hingga akhir Juli 2020, ASII memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp208,49 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 3,49% dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI. Jumlah saham ASII yang beredar saat ini sebanyak lebih dari 40 miliar lembar.

Pada akhir 2008, kapitalisasi pasar perusahaan yang memiliki lini bisnis otomotif ini sebesar Rp42 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 3,97% dari kapitalisasi pasar di BEI pada 2008. 

7. PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP)

Sampai akhir Juli 2020, HMSP memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp198,32 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 3,32% dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI. Jumlah saham HMSP yang beredar saat ini sebanyak lebih dari 116 miliar lembar.

Pada akhir 2008, kapitalisasi pasar saham dari perusahaan rokok ini sebesar Rp35 triliun dimana nilai tersebut berkontribusi sekitar 3,3% dari kapitalisasi pasar di BEI pada 2008.