IHSG Setahun Setelah Krisis: Pengalaman 1998 dan 2008

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Sebelum 2020, pasar saham Indonesia berulang kali mengalami gejolak seiring aneka krisis. Gejolak besar pernah terjadi pada 1998 dan 2008 yang ditandai dengan penurunan drastis IHSG.

Penurunan IHSG 1998 dipengaruhi multi-faktor berupa krisis ekonomi dan krisis politik, sedangkan penurunan IHSG 2008 dipengaruhi oleh krisis keuangan global yang dipicu krisis KPR subprima di Amerika Serikat.

Lebih dari sekali, sejarah membuktikan IHSG akan bangkit setelah terjun dalam sekalipun. Pada 1998, mengacu kepada data Yahoo Finance, IHSG mencapai level terendah 256,83 pada 21 September 1998.

Pada 2008, mengacu kepada data yang sama, level terendah IHSG 1.111,39 pada 28 Oktober 2008. Berpijak dari dua data tersebut, apa yang terjadi 12 bulan kemudian pada 21 September 1999 dan 28 Oktober 2009?

Berikut datanya:

Pada 1999 dan 2009 atau 12 bulan setelah mencapai titik terendahnya pada saat terjadi krisis, IHSG mampu bangkit dan naik hingga lebih dari 100%. Setelah 2009, IHSG terus naik dari level 2.000an hingga 6.000an sepuluh tahun kemudian pada 2019.

Bagaimana dengan 2020 dimana IHSG sempat porak poranda menjelang resesi karena pandemi corona? Menurut data Yahoo Finance, level terendah IHSG 3.937,63 pada 24 Maret 2020. Saat ini, kalender belum menunjukkan 12 bulan setelah level terendah tersebut.

Untuk mengukur perkembangan IHSG diambil data IHSG per 24 November 2020 atau delapan bulan setelah titik terendah. Berapa peningkatannya?

Data itu menunjukkan sejarah kembali berulang: delapan bulan setelah titik terendahnya, IHSG kembali bangkit. Bagaimana dengan bulan-bulan berikutnya? Apakah sejarah yang terjadi pada 1999 dan 2009 saat IHSG memantul hingga lebih dari 100% dari titik terendahnya pada saat krisis akan berulang pada Maret 2021 atau bulan-bulan lain pada 2021?

Tidak ada yang bisa memastikan masa depan. Yang pasti, dunia menanti perkembangan vaksinasi yang dianggap dapat menjadi game changer dari pandemi yang berkepanjangan dan mencemaskan ini.

 

Ikuti terus analisa emiten dengan bahasa sederhana dan ulasan mendalam mengenai pasar modal dengan cara mendaftar di premium content. 

Tags: