Menanti Indeks Saham "Minim Kontroversi" 

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Bursa Efek Indonesia (BEI) rencananya akan meluncurkan indeks IDX ESG Leaders pada 14 Desember 2020.

Indeks IDX ESG Leaders mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik. Saham itu juga dianggap tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics, sebuah lembaga independen  yang bergerak dalam bidang penelitian ESG dan tata kelola perusahaan.

Menurut penjelasan dari pihak bursa, data ESG yang disediakan berupa penilaian risiko ESG dan analisis kontroversi yang akan menjadi dasar dalam penetapan konstituen Indeks IDX ESG Leaders.

Sama seperti indeks lainnya, indeks ini akan dievaluasi secara berkala setiap beberapa bulan serta secara insidental oleh BEI apabila terjadi perubahan jumlah saham secara signifikan, delisting, dan informasi lain yang bersifat sangat signifikan.

Saham-saham yang masuk ke dalam indeks ini disaring dari saham yang telah masuk indeks IDX 80 dan memiliki skor risiko ESG dari Sustainalytics. Indeks ini tidak memasukkan perusahaan  yang terlibat kontroversi dalam kategori tertentu dan memiliki skor risiko ESG tinggi dan berat.

Dengan peluncuran Indeks IDX ESG Leaders, BEI akan memiliki indeks sebanyak 26 indeks. Selain IDX ESG Leaders, indeks lain yang telah diluncurkan pada 2020 adalah IDX Quality30.

Sebagai gambaran, ESG adalah aspek lingkungan, sosial dan tata kelola. ESG adalah aspek yang kini kian diperhatikan oleh investor global. Dalam konteks pasar modal, investor mempertimbangkan aspek ESG dalam sebuah perusahaan terbuka ketika hendak berinvestasi.

Kata kunci dari ESG adalah investasi yang berkelanjutan. Dengan kata lain, investor tidak hanya semata-mata melihat "keuntungan" semata, namun juga aspek keberlanjutan yang dicerminkan dari ESG. 

Dalam aspek lingkungan, salah satu contoh isu yang mengemuka adalah penggunaan energi ramah lingkungan. Dalam aspek sosial, contohnya antara lain isu hak asasi manusia. Dalam aspek tata kelola perusahaan, salah satu isu yang sering dibahas adalah korupsi dan suap.