Mengapa Vaksin Kabar Baik Bagi IHSG

Date:

[Waktu baca: 5 menit]

Dalam sembilan hari terakhir (5-17 November 2020), IHSG berada dalam tren naik. Hanya pada 12 November IHSG ditutup merah.

Dari berbagai faktor (kemenangan Joe Biden, peningkatan harga komoditas, data ekonomi makro dan sebagainya), kabar mengenai vaksin dianggap salah satu yang berpengaruh terhadap peningkatan IHSG.

Bukan hanya di bursa Indonesia, reli juga dialami bursa global. Indeks Dow Jones dan S&P500 di Amerika Serikat, misalnya, juga melesat 2,72% dan 2,16% dalam sepekan terakhir.

Ada apa dengan vaksin?

Vaksin adalah produk medis yang diyakini dapat memperkuat imun tubuh terhadap virus corona. Dalam bahasa sederhana, vaksin diyakini dapat  mengatasi virus corona.

Kendati vaksin tidak menyelesaikan pandemi sepenuhnya (seperti yang pernah disampaikan WHO), namun vaksin diharapkan dapat membawa keadaan menjadi lebih baik.

Pada saat ini, belum ada produk medis khusus yang dapat menangkal corona. Vaksin menjadi harapan bagi masyarakat di seluruh dunia yang negaranya terdampak pandemi.

Apa hubungannya dengan IHSG?

Apabila vaksin sudah ada kelak dan mampu mengatasi masalah virus ini, aktivitas masyarakat --termasuk aktivitas ekonomi-- diharapkan kembali pulih seperti masa pra-pandemi. 

Kegiatan ekonomi diharapkan berjalan seperti "semula": pasar tradisional kembali ramai, pusat perbelanjaan beroperasi seperti biasa, pesawat kembali penuh dan sebagainya.

Permintaan dan penawaran barang serta jasa kembali bergairah yang ditandai dengan peningkatan konsumsi rumah tangga, perdagangan internasional kembali menguat yang ditandai peningkatan ekspor dan impor, investasi di sektor riil kembali tumbuh dan belanja pemerintah kembali normal.

Apabila situasi itu terjadi, kinerja emiten diharapkan kembali memantul setelah banyak yang turun drastis sepanjang 2020 ini. Sebelum itu benar-benar terealisasi,  investor mulai optimis terhadap saham-saham perusahaan yang kondisi fundamentalnya diharapkan bakal membaik.

Optimisme itu menjadi salah satu pendorong investor dalam membeli saham-saham, termasuk di pasar saham Indonesia, belakangan ini.

Kondisi sebaliknya pernah terjadi pada Maret 2020. Pada saat jumlah kasus positif corona di Indonesia masih sedikit dan belum terjadi resesi, investor panik karena memproyeksikan pandemi bakal mengguncang perekonomian.

Terjadilah sell-off atau penjualan saham secara besar-besaran yang mengakibatkan IHSG terjerembap hingga level 3.900an. Kendati ekonomi belum sepenuhnya rontok, tapi IHSG sudah memberikan sinyal terlebih dulu mengenai kondisi yang akan terjadi di masa depan. 

Terbukti, ekonomi Indonesia di kuartal 3/2020 berada dalam fase resesi setelah dua kuartal terkontraksi berturut-turut. 

Apa kabar terbaru tentang vaksin?

1. Vaksin Moderna

Perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna, mengumumkan pada 16 November 2020 bahwa vaksin yang sedang ditelitinya memiliki efektifitas sebesar 94,5%. 

Vaksin Moderna tersebut dapat disimpan di suhu 20 derajat celcius. Kabarnya, vaksin produksi Moderna ini akan didistribusikan di Amerika Serikat pada akhir 2020.

Menurut BBC, uji coba vaksin itu melibatkan 30.000 orang di Amerika Serikat dimana separuh diantaranya diberikan dua dosis vaksin. Dari uji coba itu disimpulkan vaksin ini memproteksi 94,5% penggunanya.

2. Vaksin Pfizer

Sepekan sebelum Moderna mengumumkan vaksin tersebut, korporasi farmasi asal AS, Pfizer, bersama BioNTech (asal Jerman) telah lebih dulu mengumumkan vaksin.

Mereka menyatakan vaksin corona yang diproduksinya 90% efektif mencegah corona. Efektifitas angka ini lebih rendah daripada Moderna.

Kendati demikian, angka itu lebih tinggi daripada harapan Dr. Anthony Fauci, penasehat Gedung Putih dalam hal pandemi corona, mengenai efektivitas vaksin sebesar 50%-60%.

Vaksin produksi Pfizer ini harus disimpan di tempat penyimpanan dengan suhu super dingin yaitu minus 75 derajat celcius atau lebih dingin daripada penyimpanan vaksin Pfizer.

Pfizer dan BioNTech berencana memproduksi 50 juta vaksin di 2020 dan 1,3 miliar di 2021. Pemerintah AS memperkirakan vaksin corona akan siap untuk disebarkan pada semester I/2021.