Mengenal Perbedaan Asuransi Jiwa Tradisional dan Unitlink

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Salah satu produk keuangan non-bank yang kerap ditawarkan kepada masyarakat melalui berbagai saluran (agen, telemarketing, bancassurance) adalah asuransi jiwa. Bagi yang belum akrab dengan asuransi jiwa perlu diketahui bahwa asuransi jiwa tidak hanya terdiri dari satu jenis.

Berdasarkan kategori umumnya, asuransi jiwa terdiri dari asuransi jiwa murni (tradisional) dan asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unitlink). Suatu perusahaan asuransi jiwa bisa menawarkan produk asuransi jiwa tradisional dan asuransi jiwa unitlink.

Bagi masyarakat yang hendak menggunakan jasa asuransi jiwa perlu memastikan jenis asuransi apa yang akan dipilih. Hal tersebut perlu dipastikan mengingat pembelian asuransi merupakan keputusan yang akan berdampak secara jangka panjang.

Terdapat sejumlah perbedaan karakteristik antara asuransi jiwa tradisional dan unitlink. Berikut ini sejumlah perbedaannya:

1. Manfaat

Pada dasarnya, perbedaan asuransi jiwa tradisional dan unitlink terletak pada manfaatnya. Dalam asuransi jiwa tradisional, manfaat yang ditawarkan hanyalah manfaat perlindungan atau proteksi. Asuransi jiwa tradisional disebut juga asuransi jiwa murni karena tidak menawarkan manfaat lain.

Sebagai sebuah produk pengalihan risiko, asuransi jiwa tradisional akan menanggung risiko yang dihadapi oleh nasabah. Misalnya, risiko kematian. Apabila nasabah meninggal maka perusahaan asuransi akan memberikan uang pertanggungan kepada penerima manfaat (keluarga, biasanya).

Sementara itu, asuransi jiwa unitlink menawarkan manfaat tidak hanya berupa proteksi melainkan juga investasi. Dengan kata lain, seseorang ketika membeli asuransi jiwa unitlink  berarti bukan hanya menggunakan jasa asuransi, tapi juga investasi.

Karena adanya investasi, tentu saja ada hasil investasi yang berpotensi diterima oleh nasabah setelah kurun waktu tertentu. Disebut "berpotensi" karena investasi memiliki risiko berupa kerugian.

2. Premi

Seperti diketahui, premi adalah iuran uang yang perlu disetorkan oleh pemegang polis atau nasabah secara berkala (bulanan, triwulanan, enam bulanan) kepada perusahaan asuransi untuk mendapatkan jasa asuransi.

Dalam asuransi tradisional, premi yang dibayarkan oleh nasabah hanya akan digunakan oleh perusahaan asuransi untuk jasa perlindungan atau proteksi. Karena hanya digunakan untuk pertanggungan maka premi asuransi jiwa tradisional relatif lebih rendah dibandingkan dengan asuransi jiwa unitlink yang lebih tinggi. Mengapa?

Dalam asuransi unitlink, premi yang dibayarkan tidak hanya digunakan untuk manfaat proteksi, melainkan juga digunakan untuk investasi. Investasi tersebut dilakukan di sejumlah instrumen (pasar saham, pasar obligasi, pasar uang) sesuai dengan produk unitlink yang ditawarkan.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan asuransi jiwa unitlink, nasabah perlu memahami dan mengetahui porsi dana yang dialokasikan untuk proteksi dan investasi. Perlu diketahui pula ada aneka biaya lain yang perlu dibayar ketika membeli asuransi (biaya agen, misalnya).

3. Uang Pertanggungan

Uang pertanggungan adalah uang yang akan diterima penerima manfaat setelah mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi. Pada umumnya, uang pertanggungan asuransi jiwa tradisional dan unitlink berbeda karena sejak awal premi yang dialokasikan untuk proteksi memang berbeda.

Sebagai contoh, asuransi tradisional dan asuransi unitlink dengan nominal premi yang sama (Rp1 juta per bulan, misalnya) bisa saja memiliki uang pertanggungan yang berbeda di masa depan. 

Mengapa? Dalam asuransi tradisional, sebagian besar premi dialokasikan untuk jasa proteksi. Sementara itu, dalam asuransi unitlink, premi dialokasikan untuk proteksi dan juga investasi.


Bingung soal asuransi? Big Alpha akan menyelenggarakan webinar "Nanti Kita Cerita tentang Asuransi" pada 31 Oktober 2020 pukul 14.00-15.30 WIB. Klik di sini untuk pendaftaran.