Waspada! Tips Hindari Investasi Bodong Saat Resesi

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Di tengah pandemi virus corona yang berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, sejumlah kasus yang terindikasi investasi bodong terjadi di berbagai daerah.

Berbagai kasus itu merugikan banyak orang dengan nilai hingga ratusan juta Rupiah. Mulai dari kasus investasi emas bodong hingga dugaan kasus penipuan aplikasi penghasil uang.

Dalam kondisi perekonomian yang berada dalam fase resesi, tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan karena diberhentikan oleh perusahaan atau berkurang penghasilannya karena gajinya dipotong.

Kondisi yang tidak diharapkan ini tentu saja membuat kehidupan banyak orang semakin sulit. Situasi ini seringkali dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk menawarkan investasi bodong atau penipuan.

Penawaran investasi bodong itu sering menyasar masyarakat umum yang sedang berada dalam kondisi susah. Penawaran itu seperti memberi "janji surga" kepada banyak orang untuk keluar dari masalah hidup. Berikut ini sejumlah tips menghindari berbagai investasi bodong khususnya investasi keuangan:

1. Jangan Tergiur Keuntungan Fantastis

Pada umumnya, investasi bodong adalah penawaran aktivitas pengelolaan uang dengan iming-iming keuntungan berkali-kali lipat atau ratusan hingga ribuan persen dalam waktu singkat. Kita sebaiknya berhati-hati apabila mendapatkan penawaran investasi seperti itu.

Berdasarkan pengalaman dari banyak kasus, penawaran seperti itu biasanya tidak menghasilkan keuntungan seperti yang dijanjikan melainkan berujung kepada raibnya uang dari investor. Tidak sedikit orang yang terjebak kasus-kasus seperti ini.

Penawaran keuntungan fantastis ini biasanya mengincar orang-orang yang ingin mendapatkan uang dalam waktu singkat atau ingin cepat kaya. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mudah percaya apabila mendapatkan penawaran investasi bodong seperti ini. 

Di samping itu, ketika mendapatkan penawaran investasi dengan keuntungan fantastis, ingat prinsip high risk high return. Keuntungan yang sangat tinggi akan diikuti risiko yang sangat tinggi pula.

2. Pastikan Perizinan

Investasi di instrumen keuangan di Indonesia harus memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator industri jasa keuangan. Perizinan itu menunjukkan bahwa instrumen investasi itu telah melewati serangkaian proses sebelum dipasarkan kepada masyarakat.

Perizinan itu dapat dilihat di situs penawaran investasi yang bersangkutan atau di situs OJK. Salah satu cara untuk memastikan perizinan itu adalah dengan mencari dengan kata kunci tertentu di mesin pencari, misalnya "investasi XXX (penawaran investasi) OJK".

Satuan Tugas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan juga biasanya merilis daftar investasi ilegal secara berkala. Kita dapat memeriksa apakah penawaran investasi tersebut masuk ke dalam "daftar hitam" tersebut atau tidak.

3.  Cari Informasi

Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai penawaran investasi tersebut. Cari tahu siapa saja orang yang berada di belakang penawaran itu. Pengelolaan investasi yang baik biasanya mencantumkan informasi yang jelas mengenai orang-orang yang bertanggungjawab seperti di level direksi atau komisaris.

Mengetahui orang-orang yang berada di balik penawaran itu untuk memastikan siapa pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban apabila terjadi hal-hal yang melanggar hukum.

4. Memastikan Regulasi

Produk investasi keuangan yang ditawarkan di Indonesia harus dibuat berdasarkan regulasi yang dibuat oleh regulator atau otoritas terkait. Oleh karena itu, apabila mendapatkan penawaran investasi, kita harus memastikan mengenai regulasi yang menjadi payung hukumnya.

Berdasarkan pengalaman, ada kasus "titip dana investasi" yang tidak memiliki dasar hukum dan merugikan pemilik dana. Calon investor perlu mengetahui dasar hukum dari produk investasi yang dipilihnya untuk mengantisipasi kerugian di masa mendatang.

5. Investasi yang Kamu Paham

Terdengar klise, namun investasilah di instrumen investasi yang kamu pahami. Apabila kamu belum memahami investasi tersebut tidak ada salahnya terus memperdalam pengetahuan mengenai investasi tersebut.

Gali informasi mengenai bagaimana instrumen investasi itu bisa menghasilkan keuntungan dan menyebabkan kerugian. Pada saat ini, sumber informasi mengenai investasi tersedia berlimpah di internet.