Berkat Aksi Korporasi, 2 Saham Bank Ini Melesat Puluhan Persen

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Dua saham bank yaitu BMAS (PT Bank Maspion Tbk.) dan BBKP (PT Bank Bukopin Tbk.) melesat hingga 40-80% dalam 3 bulan terakhir berkat aksi korporasi.

Dalam 3 bulan terakhir sampai Kamis (9 Juli 2020), saham BMAS telah melesat hingga lebih dari 40%. Salah satu pemicunya adalah rencana bank asal Thailand yaitu Kasikornbank Public Company Limited akan membeli 30,01% saham Bank Maspion.

Dua perusahaan yang akan terlibat dalam transaksi tersebut menandatangani perjanjian jual beli bersyarat pada April 2020. Aksi korpirasi itu dilakukan melalui anak usaha Kasikornbank yaitu Kasikorn Vision Co. Ltd (KVision). 

Sebelum rencana pembelian saham ini, Kasikornbank telah memeliki 9,99% saham bank Maspion. Rencana pembeli itu telah mendapatkan persetujuan dari otoritas bank negeri Gajah Putih tersebut, Bank of Thailand.

Transaksi itu diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas kepada layanan jasa perbankan kepada investor-investor Thailand yang telah melakukan investasi di Indonesia terutama di lokasi yang sama dengan lokasi kantor pusat dan jaringan kantor cabang Bank Maspion. Pada saat ini, jaringan Bank Maspion terletak di 46 lokasi.

BBKP

Sementara itu, saham BBKP telah melesat hingga lebih dari 80% dalam 3 bulan terakhir hingga Kamis (9 Juli 2020). Saham BBKP beberapa kali menjadi top gainers atau saham dengan peningkatan harga tertinggi dalam satu hari perdagangan.

Saham BBKP melesat setelah pengumuman rencana aksi korporasi yang akan dilakukan oleh Bank Bukopin beberapa bulan lalu. Bank ini rencananya akan menggelar aksi korporasi berupa right issue atau penawaran umum terbatas kelima (PUT V) melalui penerbitan saham baru, dengan memberikan penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.

Dua pemegang saham utama Bukopin, Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank, telah menyatakan kesanggupannya untuk melakukan aksi korporasi tersebut. KB Kookmin Bank, bank asal Korea Selatan tersebut, dikabarkan akan menjadi pemegang saham pengendali.

Aksi korporasi tersebut dilakukan di tengah tantangan likuiditas yang dihadapi oleh  Bukopin. Selain itu, sejumlah isu mengenai masalah penarikan uang oleh nasabah Bukopin juga mencuat di publik. 

Sebagai pengingat, bank yang saham minoritasnya juga dimiliki oleh Pemerintah Indonesia itu pernah melakukan aksi korporasi yang sama pada Juli 2018. Pada saat itu, Bank Bukopin menghimpun dana Rp1,46 triliun dari right issue  dimana sebagian besar di antaranya berasal dari Kookmin Bank.

 

Apabila Anda berencana untuk berinvestasi saham, Big Alpha telah menyusun sebuah e-book kuartalan yang berisi 15 saham pilihan. Klik di sini untuk melakukan pemesanan.