Daftar Saham Grup Salim 2021

Date:

[Waktu baca: 5 menit]

Salah satu konglomerasi yang ada di Indonesia adalah konglomerasi Salim. Nama Salim yang dimaksud berasal dari nama mendiang Sudono Salim alias Liem Sioe Liong, seorang pengusaha paling kaya di Indonesia pada masa Orde Baru.

Bisnis Salim kini dikelola oleh anak-anaknya, salah satunya Anthony Salim. Anthony Salim memimpin berbagai perusahaan yang sebagian di antaranya telah terdaftar sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

Salah satu perusahaan yang dipimpin Anthony adalah First Pacific Investment Management Ltd., sebuah perusahaan manajemen investasi yang memiliki portofolio di sejumlah negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Melalui First Pacific yang terdaftar di Bursa Hong Kong, Salim menguasai sejumlah perusahaan besar di Indonesia.

Di masa lalu, bahkan hingga kini, perusahaan Salim dikenal dengan merk yang berawalan empat huruf "Indo" seperti Indofood, Indomaret, Indomobil, Indogrosir dan sebagainya. Nah, saham apa saja yang dikuasai oleh grup Salim di BEI? Berikut ini daftarnya:

1. Indofood Sukses Makmur (INDF)

Indofood adalah perusahaan barang konsumsi raksasa yang dimiliki oleh grup salim. Dengan kode saham INDF, perusahaan ini melakukan IPO pada 14 Juli 1994. Sampai kuartal 3/2020, aset perusahaan mencapai lebih dari Rp160 triliun. Mayoritas saham perusahaan ini dikuasai oleh First Pacific Investment Management Ltd.

2. Indofood Sukses CBP Makmur (ICBP)

Indofood CBP Sukses Makmur adalah anak perusahaan dari Indofood Sukses Makmur dengan porsi kepemilikan hingga 80%. Melakukan IPO pada 7 Oktober 2010. ICBP adalah salah satu saham yang langganan masuk ke dalam 10 besar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Salah satu produk ICBP yang terkenal adalah mie instan Indomie.

Baca Juga: Kenapa Saham ICBP dan INDF Terkapar?

3. Indoritel Makmur (DNET)

Indoritel Makmur Internasional adalah perusahaan yang mengelola sejumlah brand seperti restoran Kentucky Fried Chicken, toko swalayan Indomaret dan roti Sari Roti.

Selain itu, bisnis inti Indoritel lainnya adalah fiber optik dengan merk FiberStar yang dijalankan melalui anak usahanya, PT Mega Akses Persada. Saham Indoritel Makmur Internasional dimiliki oleh sejumlah pemegang saham seperti Hannawell Group Limited, Anthoni Salim, Megah Eraharja dan sebagainya,

4. Indomobil Sukses Internasional (IMAS)

Indomobil Sukses Internasional adalah perusahaan induk yang mengelola sejumlah bisnis di bidang otomotif. Mayoritas saham IMAS dimiliki oleh Gallant Venture Ltd, sebuah perusahaan investasi yang  dimiliki oleh grup Salim dan Sembcorp Industries Ltd.

Dengan kode saham IMAS, Indomobil Sukses Internasional melakukan IPO pada 15 November 1993. Sampai kuartal 3/2020, aset perusahaan ini mencapai Rp46 triliun.

5. Indomobil Multi Jasa (IMJS)

Indomobil Multi Jasa adalah perusahaan yang dimiliki oleh Indomobil Sukses Internasional dengan porsi kepemilikan lebih dari 90%. Bisnis perusahaan ini membentang dari pembiayaan, logistik dan transportasi, jasa perawatan dan perbaikan serta jasa pelatihan dan pendidikan non-formal

6. Salim Ivomas Pratama (SIMP)

Salim Ivomas Pratama adalah kelompok usaha yang mengelola agribisnis. Perusahaan ini dimiliki secara tidak langsung oleh First Pacific melalui Indofood serta IndoAgri. Dengan kode saham SIMP, Salim Ivomas Pratama melakukan IPO pada 9 Juni 2011. Sampai kuartal 3/2020, aset Salim Ivomas Pratama mencapai Rp35 triliun.

7. PP London Sumatera (LSIP)

PP London Sumtera atau yang dikenal dengan Lonsum adalah perusahaan yang mengelola bisnis perkebunan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. Lonsum menjadi bagian dari grup Indofood sejak diakusisi pada 2007.

Pada saat ini, mayoritas saham LSIP dikuasai oleh Salim Ivomas Pratama. Sampai kuartal 3/2020, aset LSIP mencapai lebih dari Rp10 triliun.

Baca Juga: Harga CPO Meroket, Saham Sawit Berpotensi Naik?

8. Bank Ina Perdana (BINA)

Bank Ina Perdana mulai dikuasai oleh Anthoni Salim pada 2020 melalui Indolife Pensiontama. Bank Ina Perdana adalah bank buku II atau bank dengan modal inti antara Rp1 triliun hingga kurang dari Rp5 triliun. Sampai kuartal 3/2020, aset Bank Ina mencapai Rp5,4 triliun.

Sebagai pengingat, grup Salim dulu menguasai saham mayoritas bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BBCA). Namun, krisis moneter memaksa grup Salim menjual saham mayoritas tersebut ke pihak lain yaitu grup Djarum.

9. Nusantara Infrastructure (META)

Sesuai namanya, Nusantara Infrastructure adalah perusahaan infrastruktur yang mengelola sejumlah infrastruktur seperti jalan tol, energi terbarukan, pelabuhan dan sebagainya.

Mayoritas saham META dimiliki oleh Metro Pacific Tollways Indonesia, perusahaan yang dikuasai secara tidak langsung oleh First Pacific melalui Metro Pacific. Akuisisi META dilakukan oleh grup Salim pada 2017.