Hemat Pangkal Kaya, Pelit Apalagi

Date:

Tiga-empat tahun terakhir, topik tentang mengelola atau merencanakan keuangan tumbuh subur di kalangan masyarakat, khususnya bagi mereka yang sering terpapar social media. Kita bisa menemukan dengan mudah akun yang membahas keuangan –baik itu perorangan atau institusi– lahir dan menjamur. Tujuannya serupa, guna menaikkan literasi keuangan masyarakat Indonesia yang konon masih sering terkena jebakan investasi bodong.

Kiat-kiat mengelola gaji, menabung, atau memilih produk investasi muncul dengan berbagai format. Mulai dari sekedar video singkat lewat kanal Youtube, obrolan panjang dengan figur yang dianggap sukses dengan metode siniar (podcast), atau melakukan interaksi melalui seminar yang punya motif senada, perbesar saving-mu lalu berinvestasilah.

Singkatnya, saving adalah selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Dan yang sering dilupakan, cara untuk bisa meningkatkan saving bukan hanya dengan menekan pengeluaran. Tapi juga dengan meningkatkan pendapatan.

Mungkin ini perkara kita yang sejak kecil diperhadapkan dengan peribahasa rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya. Sehingga secara tidak sadar, sebagian dari kita kadung berpkir bahwa untuk dapat menjadi kaya raya, caranya dengan berhemat. Dan jika hemat saja pangkal kaya, maka pelit apalagi.

Tak ada salahnya jika seseorang berhemat. Karena dasar dalam merencanakan keuangan adalah kemampuan untuk mengenali diri sendiri, termasuk cara mengendalikan nafsu membara saat uang tiada. Berhemat bisa dengan menghapus pengeluaran yang tidak perlu atau menekan gaya hidup. Seperti halnya rumus fisika, tekanan itu berbanding lurus dengan gaya. Jadi, jika hidup kita banyak tekanan, mungkin itu karena kebanyakan gaya.

Sayangnya, berhemat tak akan membawa kita terlampau jauh. Di satu titik, kita akan berhadapan dengan pilihan antara memperbesar saving atau mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang mendasar. Akan ada masanya, sudah tidak ada lagi lemak atau fat yang dapat dipangkas dari pengeluaran kita. Tinggal tulang sama kentut. Dan saat itu tiba, kita sudah tidak berdaya untuk memperbesar saving. 

Maka yang tersisa adalah meningkatkan pendapatan. Cara ini memang tidak mudah. Tidak semua orang cukup beruntung untuk bisa mendapatkan kesempatan ini. Misalnya, mereka yang mungkin tidak mendapatkan akses informasi yang benar dan tepat, atau mungkin karena sehari-hari masih bergulat dengan kebutuhan dasar yang belum terpenuhi.

Tapi jika kita bisa membaca artikel ini melalui smartphone atau laptop yang terhubung dengan internet, seharusnya kesempatan itu masih ada untuk kita. Pilihan untuk memperbesar saving bagi kita bukan hanya dengan menekan pengeluaran, tapi juga dengan meningkatkan pendapatan.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara meningkatkan pendapatan?

Jika ingin meniti karier di tangga korporasi, maka pandai-pandailah menjaga momentum pertumbuhan karier, khususnya dalam sepuluh tahun pertama. Perdalam ilmu yang terkait dengan pekerjaan, bekerjalah dengan cerdas bukan hanya keras, kelola networking dengan atasan maupun kolega, dan lain sebagainya.

Atau bisa juga menambah penghasilan dengan memulai usaha sampingan. Semangat side hustle sedang tumbuh subur di era digital sekarang ini. Kini bukan hanya korporasi besar yang bisa menjajakan produknya dari Sabang sampai Merauke. Kripik singkong rumahan pun bisa. Berkat teknologi, tak ada yang tak mungkin. 

Jika tak punya barang untuk dijajakan, jangan lupa bahwa kemajuan teknologi juga membantu kita yang ingin menjual jasa. Dengan kreativitas dan kegigihan, seharusnya ada pintu-pintu peluang yang bisa terbuka. Tak punya barang atau keterampilan untuk dijual? Ilmu-ilmu baru berserakan di internet. Mulai dari yang gratisan seperti video Youtube, sampai kelas berbayar dengan narasumber yang berpengalaman di bidangnya.

Di Big Alpha kami percaya, bahwa investasi terbaik adalah investasi pada diri sendiri. Melalui berbagai platform, Big Alpha coba berbagi cerita dan informasi yang bisa menjadi inspirasi kita semua dalam meningkatkan pendapatan atau mengelola keuangan. Artikel premium hadir setiap hari guna membantu kamu dalam mengambil keputusan-keputusan terkait keuangan. Rindu dengan ulasan laporan keuangan emiten khas e-book Big Alpha? Semuanya bisa kamu dapatkan dengan berlangganan (subscribe) akses premium Big Alpha di sini.

Pada bulan Agustus ini, Big Alpha juga berkolaborasi dengan Lingkaran untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan yang mungkin bisa kamu gunakan untuk meningkatkan saving. Akan ada 4 kelas yang akan membahas how to upgrade your value, frugal living's guideline, what to know before investing money, dan how to start stock investing. Tanggal serta detail lainnya bisa kalian cek di link ini.

Filsuf Seneca pernah berkata, keberuntungan adalah ketika persiapan dan kesempatan bertemu. Maka bekali diri kita dengan sebaik-baiknya, hingga saat kesempatan itu datang, kita siap menyambutnya agar mampu membuka pintu baru untuk menambah pundi-pundi uang.

Karena merencanakan keuangan tanpa uang, hanyalah sebuah rencana.

Tags: