Pengeluaran Apa yang Bertambah Selama #dirumahaja?

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Pandemi virus corona belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan seiring masih terus bertambahnya kasus positif harian di Indonesia. Sampai awal Agustus 2020, jumlah kasus kematian karena virus corona mencapai lebih dari 5.000 orang di Indonesia.

Pada awal masa pandemi, pemerintah menyerukan masyarakat supaya lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, mulai dari belajar, bekerja dan beribadah. Lebih dari empat bulan setelah seruan itu dikeluarkan, tidak sedikit masyarakat yang masih khawatir jika harus beraktivitas di luar rumah.

Sebagian perusahaan masih memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH). Begitupula dengan sekolah yang masih memberlakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Berbagai ruang publik juga belum dibuka seperti sebelum masa pandemi.

Secara umum, kondisi itu mempengaruhi pola pengeluaran masyarakat. Berbagai data menunjukkan pengeluaran masyarakat untuk komoditas tertentu mengalami peningkatan. Berikut ini pengeluaran yang meningkat selama #dirumahaja:

1. Bahan Makanan

Dalam Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 dengan responden sekitar 87.379 orang, Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan 51% responden menjadikan bahan makanan sebagai perubahan pengeluaran yang paling dominan.

Hal ini bisa dipahami mengingat pada saat #dirumahaja, individu/keluarga akan mengurangi konsumsi makan makanan di luar rumah. Sebagian orang memilih untuk masak masakan sendiri dan makan di dalam rumah.

Pada saat ini, masyarakat tidak hanya bisa berbelanja bahan makanan secara langsung di pasar tradisional atau pasar modern, tapi juga melalui platform dagang elektronik (e-commerce) atau media sosial.

2. Pulsa

Seiring lebih banyaknya aktivitas di dalam rumah, sebagian orang akan menggunakan internet lebih banyak daripada biasanya. Hal ini akan berpengaruh terhadap konsumsi pulsa/paket data untuk smartphone.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh operator selular, terdapat peningkatan data selama masa pandemi ini. Seperti dikutip dari Tempo, operator XL Axiata mengalami peningkatan trafik sebesar 18%. Sementara itu, dikutip dari Sindo News, operator Indosat mengalami peningkatan sebesar 25%. 

Pada saat bekerja atau belajar dari rumah, permintaan paket data meningkat karena pengguna membutuhkan internet untuk berinteraksi dengan orang lain untuk keperluan rapat, pertemuan, kegiatan belajar mengajar hingga untuk keperluan lain seperti hiburan.

3. Listrik

Pengeluaran lain yang berpotensi meningkat selama pandemi adalah untuk listrik. Apabila belajar atau bekerja di rumah, konsumsi listrik akan meningkat seiring penggunaan sejumlah perangkat elektronik yang lebih lama dibandingkan dengan masa normal.

Dalam sebuah konferensi pers, manajemen PLN menyatakan PLN tidak pernah menaikkan tarif dasar listrik selama pandemi. Tagihan listrik meningkat karena adanya peningkatan pemakaian listrik.

Namun, peningkatan tagihan listrik ini sempat dikeluhkan oleh banyak pihak. Sejumlah tokoh publik bahkan mengeluhkan peningkatan dengan nilai yang tidak masuk akal selama pandemi.