Incar Dividen, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Seperti kita ketahui, keuntungan yang bisa kita peroleh ketika berinvestasi saham antara lain capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika kita menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli.

Lalu yang kedua adalah dividen yaitu keuntungan yang diperoleh dari kinerja perusahaan ketika mengalami keuntungan. Dividen terdiri dari dua macam yaitu dividen saham dan dividen tunai.

Pemberian dividen tergantung dari kebijakan manajemen serta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai besaran dividen yang akan dibagikan kepada investornya.

Ada emiten yang mampu membagikan dividen sebanyak dua kali dalam setahun yang biasanya jatuh pada bulan Mei dan November. Ada pula yang hanya sekali dalam setahun dan bahkan ada yang sama sekali tidak membagikan dividennya.

Untuk kamu yang berinvestasi saham dengan orientasi untuk mendapatkan dividen, ini beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Pilih Emiten yang Rajin Membagikan Dividen

Untuk memilih emiten yang rajin membagikan dividen, kita bisa menggunakan indeks IDXHIDIV20 sebagai acuannya. Indeks IDXHIDIV20 adalah indeks yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia pada 2018 yang berisikan 20 emiten yang rajin membagikan dividen tunai dalam 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Sumber: www.idx.co.id

2. Perhatikan Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio (DPR)

Selain emiten yang berada pada indeks IDXHIDIV20, kita bisa memilih sendiri saham emiten  untuk mendapatkan dividennya yaitu dengan memperhatikan rasio dividend yield dan dividend payout ratio (DPR).

Dividend yield adalah hasil penghitungan dividen per saham dibagi dengan harga saham. Semakin besar dividen yield suatu emiten maka semakin besar keuntungan yang didapat oleh investornya. 

Contoh, dividen per saham ITMG sebesar Rp2.750 dan harga saham ITMG saat dividen dibagikan sebesar Rp7.200. Dengan demikian diperoleh dividend yield sebesar 38,2%.

Artinya, dengan membeli saham ITMG sebesar Rp7.200, kita sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.750 (belum dikurangi oleh pajak dividen).

Jika dividend yield berguna untuk melihat sebesar besar keuntungan dividen yang diperoleh dibandingkan dengan harga sahamnya, DPR digunakan untuk melihat seberapa besar dividen yang dibagikan dari total laba bersih yang didapat oleh emiten. 

Semakin besar DPR maka semakin besar pula dividen yang dibagikan kepada investornya. Di contoh yang sama, DPR ITMG sebesar 81,9% yang artinya bahwa sebanyak 81,9% dari laba bersih yang diperoleh ITMG akan dibagikan kepada investornya. 

Sisanya sebesar 18,1% dijadikan laba ditahan untuk kebutuhan manajemen, baik untuk ekspansi atau aksi korporasi perusahaan lainnya.

3. Pahami Konsep Cum Date Serta Ex Date Dividen

Setelah kita tahu saham apa yang ingin kita beli dan paham konsep dasar dari dividend yield serta DPR, lalu kapan waktu yang tepat untuk membeli sahamnya?

Setiap aksi korporasi seperti pembagian dividen dan right issue/HMETD, ada istilah "beli di cum date lalu jual di ex date".

Secara sederhana, cum date adalah hari terakhir investor membeli saham emiten tersebut untuk mendapatkan haknya. Lalu ex date adalah hari dimana investor sudah tidak bisa mendapatkan haknya.

Sumber: www.rti.co.id 

Seperti tabel di atas, jadwal terdekat adalah saham BJTM yang membagikan dividen sebesar Rp48,2 per lembar saham dengan cum date pada 5 Mei 2020 serta ex date pada 6 Mei 2020. 

Setiap investor yang membeli saham BJTM akan dicatat pada recording date-nya pada 8 Mei 2020. Setiap investor yang tidak tercatat pada recording date secara otomatis tidak bisa mendapatkan dividen. 

Setelah adanya pencatatan pada recording date, maka pemegang saham yang tercatat akan diberikan hak dividennya pada tanggal 20 Mei 2020 (payment date).

Jika kamu hanya berorientasi untuk mendapatkan dividen maka disarankan untuk menjual saham ketika ex date. Ketika perusahaan mengumumkan ingin membagikan dividen, harga saham cenderung naik. Ketika memasuki ex date, harga cenderung turun karena para investor mulai menjual sahamnya.
 

 

Ikuti terus analisa emiten dengan bahasa sederhana dan ulasan mendalam mengenai pasar modal dengan cara mendaftar di premium content.