Investor Aktivis: Adakah di Indonesia?

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Istilah "aktivis" kerap dilekatkan kepada individu atau kelompok yang menyuarakan pandangan tertentu di berbagai bidang, terutama di bidang sosial, budaya, politik dan hak asasi manusia (HAM) dan sebagainya.

Di Amerika Serikat, istilah "aktivis" juga dilekatkan untuk sosok orang atau lembaga berduit banyak seperti investor yang mengelola dana besar seperti hedge fund. Investor aktivis (activist investor) merupakan istilah yang lazim di kalangan investor AS.

Menurut Investopedia, investor aktivis adalah individu atau kelompok yang membeli saham dalam jumlah signifikan di perusahaan terbuka dengan tujuan mempengaruhi bagaimana perusahaan dijalankan dengan cara, salah satunya, meraih posisi di dewan direksi.

Dengan kata lain, pihak yang memiliki banyak uang berusaha membeli saham sebuah perusahaan lalu berusaha mendapatkan posisi direktur dan mengubah kebijakan perusahaan tersebut. Investor aktivis biasanya berasal dari private equity, hedge fund atau orang yang sangat kaya.

Investor jenis ini tidak dipandang sebelah mata oleh kalangan investor dan industri di Amerika Serikat. Sepak terjang mereka sering diliput berbagai media ekonomi dan bisnis berpengaruh di AS seperti The Wall Street Journal.

Salah satu contoh terbaru adalah sepak terjang Third Point LLC, investor aktivis berupa hedge fund, yang menekan perusahaan teknologi Intel Corp supaya melakukan perubahan strategis karena adanya penundaan produk dan hilangnya posisi perusahaan tersebut sebagai perusahaan chip asal AS yang bernilai paling tinggi. Berita desakan Third Point itu ditempatkan oleh The Wall Street di halaman 1 koran prestisius tersebut pada 30 Desember 2020. 

Bos Third Point LLC, Dan Loeb, adalah salah satu orang yang dikenal sebagai investor aktivis. Pandangan dan perspektif Loeb yang biasanya dituangkan dalam pernyataan terbuka akan mendapatkan respon dari perusahaan yang dimilikinya (seperti Intel) tersebut.

Berbagai pandangan investor aktivis itu biasanya disampaikan untuk mengubah keadaan perusahaan menjadi lebih baik. Saat perusahaan menjadi lebih baik, yang sedikit banyak akan berdampak terhadap profitabilitas, akan berpengaruh juga terhadap keuntungan yang diterima investor aktivis sebagai salah satu pemegang sahamnya.

Di Indonesia, istilah investor aktivis belum banyak digunakan oleh media massa. Kiprah investor aktivis, jika ada, juga belum banyak disorot. Suara investor aktivis seperti ini dianggap perlu untuk memperbaiki banyak aspek dari suatu perusahaan. Dengan dana besar serta porsi kepemilikan saham yang signifikan, suara investor aktivis biasanya sangat diperhitungkan ketimbang suara investor ritel dengan porsi kepemilikan saham yang sedikit.