Mengenal Boenjamin Setiawan, Dokter Jenius Pendiri Kalbe Farma

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Pernah mendengar nama Kalbe Farma? Kalbe Farma adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Produknya pun sudah akrab dengan masyarakat Indonesia sejak dulu kala. Misalnya, Promag, Komix, Fatigon, Mixagrip, dan masih banyak lagi produk lainnya. 

Tahu juga kah kamu bahwa ternyata perusahaan raksasa ini awalnya hanya beroperasi di sebuah garasi pada tahun 1966? Kalbe Farma didirikan pertama kali oleh dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D (Khou Liep Boen). 

Ia bersama lima saudara kandungnya menyulap pabrik farmasi kecil-kecilan yang ia bangun menjadi salah satu pabrikan farmasi utama di Indonesia. 

Ingin tahu lebih banyak tentang perjalanan hidup seorang Boenjamin Setiawan? Ini beberapa fakta menarik tentang Boenjamin yang Big Alpha rangkum untuk kamu. 

1. Jenjang Pendidikan yang Cemerlang

Boenjamin muda memang sudah menunjukkan kepintaran di atas rata-rata. Lahir di Kota Tegal, Jawa Tengah pada 1933, Boenjamin juga menyelesaikan pendidikan SD-nya di kota yang sama. 

Selepas lulus SD, Boenjamin melanjutkan jenjang pendidikan SMP dan SMA di Jakarta. Boenjamin kemudian menamatkan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1958. 

Kecemerlangan seorang Boenjamin tak berhenti di situ. Ia kemudian melanjutkan pendidikan spesialis sampai doktoralnya di Amerika Serikat. Boenjamin mengantongi gelar Ph.D dari University of California. Ia kemudian pulang ke Tanah Air dan menjadi pengajar di almamaternya, FKUI. 

2. Menjajal Bisnis Farmasi

Tahun 1963 disebut sebagai periode awal seorang Boenjamin memulai peruntungan sebagai pengusaha. Ia mendirikan PT Farmindo bersama sejumlah rekannya. Sayang, perusahaan ini hanya bertahan beberapa tahun saja karena kurangnya pengalaman mereka di bidang pemasaran. 

3. Mendirikan PT Kalbe Farma

Gagalnya Boenjamin dalam membangun perusahaan pertama kali ternyata tak membuatnya menyerah. Ia pun belajar mengenai ketidak cakapan dalam hal pemasaran. Belajar dari pengalaman gagal itu, Boenjamin lantas mencoba lagi membangun pabrik farmasi pada September 1966, bernama Kalbe Farma.

Boenjamin Setiawan mendirikan Kalbe Farma bersama dengan saudara-saudaranya yakni Khouw Lip Keng, Khouw Lip Swan, dan Kliouw Lip Bing. Juga bersama temannya seorang dokter farmakologi bernama Jan Tan. 

Yang menarik, pabrik farmasi kecil ini dimulai dari sebuah garasi rumah milik keluarga dr. Boen, sapaan akrab Boenjamin, di kawasan Jakarta Utara. Boenjamin pun menjabat sebagai direktur utama.

Produk pertama Kalbe Farma adalah Bioplacenton. 'Obat legend' ini mengandung Placenta Extract dan Neomycin sulfate yang bisa digunakan sebagai obat luka luar, khususnya luka bakar. 

4. Berutang Demi Selamatkan Kalbe Farma saat Krismon

Saat krisis moneter terjadi pada tahun 1998 silam, PT Kalbe Farma tak luput dilanda kesulitan keuangan. Bahkan bisa dibilang nyaris bangkrut. Boenjamin pun mengambil langkah penyelamatan dengan mengambil utang dari luar negeri. 

5. Orang Terkaya ke-8 di Indonesia

Dengan kesuksesannya dalam membangun bisnis, tak heran seorang Boenjamin dinobatkan sebagai orang terkaya ke-8 di Indonesia versi majalah Forbes pada 2019. Kekayaan Boenjamin saat itu menyentuh US$4,35 miliar atau setara dengan Rp64 triliun. 

Kapitalisasi pasar Kalbe Farma saat ini mencapai lebih dari Rp60 triliun. Kalbe Farma menjadi perusahaan terbuka sejak 1991 setelah melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia. 

KLBF (kode saham Kalbe Farma) merupakan salah satu saham farmasi yang menarik untuk diperhatikan oleh para investor. Kami mengupas mengenai Kalbe Farma lebih dalam di artikel berikut ini: Resep Kalbe Farma Jaga Fundamental Bisnis.