Menilik Hubungan Mesra Indonesia-Uni Emirat Arab

Date:

Pada April 2021 beredar sebuah narasi di media sosial yang praktis memunculkan perdebatan antara 2 kubu yang terafiliasi oleh pilpres. Sebuah unggahan di media sosial menyebutkan kalau tol layang Jakarta-Cikampek dijual ke Uni Emirat Arab (UAE) lantaran namanya diganti jadi Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). 

Informasi tersebut lantas membuat warganet saling adu argumen. Memang, penggantian nama tol layang Jakarta-Cikampek dengan putra mahkota Abu Dhabi dibarengi dengan investasi Uni Emirat Arab kepada Indonesia. Tapi bagaimana faktanya?

Belum lagi, awal November 2021 Jokowi kembali berkunjung ke Uni Emirat Arab. Tak cuma menyaksikan langsung Dubai Expo 2021, Jokowi juga membawa pulang sejumlah komitmen investasi. Hal ini memperkuat kemesraan Indonesia dan Uni Emirat Arab. 

Big Alpha merangkum fakta-fakta yang perlu kamu tahu soal hubungan Indonesia dan UEA. 

1. Indonesia dirikan Lembaga Pengelola Investasi (LPI), investasi EUA masuk

Pada awal 2021, pemerintah Indonesia mendirikan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Invesment Authority (INA) yang akan mengelola dana investasi asing. Uni Emirat Arab merupakan salah satu pihak yang paling pertama menyatakan komitmennya untuk menanamkan modal di LPI. Pada Maret 2021, diberitakan Uni Emirat Arab mengucurkan dana US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun ke dalam LPI. 

2. Jokowi jadi nama jalan di Abu Dhabi, Sheikh MBZ jadi nama tol layang di Indonesia

Sejalan dengan kabar aliran investasi Uni Emirat Arab ke Indonesia, kedua negara tampak makin mesra dengan bertukar pengabadian nama pemimpin masing-masing di proyek infrastruktur. 

Pada Oktober 2020 lalu, pemerintah UAE menjadikan Joko Widodo sebagai nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Peresmian nama jalan ini dipimpin langsung oleh Mohamed Bin Zayed. 

Sebaliknya, pada April 2021, pemerintah Indonesia menetapkan nama Sheikh MBZ sebagai nama jalan tol layang Jakarta-Cikampek II. 

3. Jokowi kembali kunjungi UEA, bawa investasi ratusan triliun

Pada awal November 2021, Presiden Jokowi kembali berkunjung ke Uni Emirat Arab. Di sana, Jokowi berhasil membawa pulang komitmen investasi senilai US$32,7 miliar, setara Rp468 triliun. Angka tersebut didapat dari 19 perjanjian kerja sama. 

Nilai investasi ini terdiri dari kerja sama antara INA alias Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, proyek pengembangan refinery Balikpapan, manufaktur, dan distribusi vaksin serta bio-product. 

4. Jokowi hadiri Dubai Expo

Berbarengan dengan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab pada awal November 2021, Presiden Jokowi juga menyempatkan mampir ke Dubai Expo 2020. Sebagai informasi, Dubai Expo merupakan agenda skala internasional terbesar setelah Piala Dunia dan Olimpiade. 

Seharusnya, event ini digelar pada 2020 lalu. Namun, pandemi Covid-19 yang belum mereda pada tahun lalu membuat gelaran Dubai Expo 2020 ditunda ke tahun ini. 

Dalam kunjungannya, Jokowi mengunjungi Paviliun Indonesia. Jokowi disambut oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed. 

Ada 3 hal yang ditonjolkan Indonesia dalam Dubai Expo ini, yakni perdagangan, investasi, dan pariwisata. Dalam sambutannya, Jokowi memamerkan Indonesia sebagai negara dengan kekayaan dan keanekaragaman budaya dan keindahan alamnya.