Naik Turun Terus, Ini Arti IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

Date:

[Waktu baca: 4 menit]

Setiap hari kerja, media massa sering menampilkan berita-berita mengenai pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Entah naik, turun atau bergerak datar, IHSG adalah angka yang dicermati setiap hari.

Sebagian investor saham juga mencermati pergerakan IHSG setiap harinya melalui berbagai media teknologi. Setelah jam 09.00 dan sebelum 14.30, IHSG adalah salah satu data penting yang disimak oleh investor.

Kenapa IHSG diberitakan dan diperhatikan setiap saat? Apa pentingnya IHSG? Apa sebenarnya makna dari IHSG yang sering disebut naik atau turun tersebut? 

Definisi IHSG

IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham dari seluruh perusahaan yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG kerap dirujuk sebagai indikator kinerja bursa saham di Indonesia.

IHSG pertama kali diluncurkan pada 4 April 1983 dengan nilai dasar 100. Dari nilai tersebut, IHSG terus berkembang seiring penambahan jumlah emiten dan meningkatnya nilai pasar dalam kurun puluhan tahun.

Pada 2019, IHSG sempat menyentuh level 6.200 sebelum kemudian turun. Hingga akhir Agustus 2020, jumlah saham yang menjadi konstituen IHSG mencapai 700 perusahaan. Jumlah ini terus meningkat dari waktu ke waktu.

IHSG bergerak seiring pergerakan harga saham yang membentuk indeks tersebut. Setiap saham memiliki bobot yang berbeda-beda terhadap IHSG. Saham yang memiliki bobot besar adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar.

Seluruh saham-saham sektor keuangan memiliki bobot paling besar terhadap IHSG dengan porsi lebih dari 35% (per akhir Desember 2019), diikuti saham-saham dari sektor barang konsumsi sebesar 16% dan sebagainya.

Sebagian orang menganggap IHSG sebagai salah satu indikator persepsi investor terhadap perekonomian Indonesia. Pada saat IHSG anjlok, investor dianggap memiliki persepsi yang kurang baik terhadap ekonomi Indonesia. Begitupula sebaliknya.

Salah satu contoh terdekat adalah ketika IHSG turun sampai ke level di bawah 4.000 pada Maret 2020. Pada saat ini, jumlah kasus positif virus corona mulai banyak ditemukan di Indonesia.

Investor khawatir virus tersebut berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia. Kekhawatiran tersebut ternyata terbukti. Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus pada kuartal II/2020. Pemerintah kemudian menyatakan Indonesia mengalami resesi.

IHSG Dalam Jangka Panjang

Sumber: IDX Stock Index Handbook Vol1.1 (2019)

IHSG tidak selalu meningkat dan tidak pula selalu menurun.  Berdasarkan grafik di atas, IHSG terus bertumbuh dalam jangka waktu 10 tahun terakhir (Desember 2009-Desember 2019). Dalam jangka pendek, IHSG beberapa kali mengalami koreksi atau penurunan tajam.

Selain karena virus corona pada 2020, IHSG juga sempat turun drastis karena krisis keuangan global pada 2008. Tersengat isu krisis keuangan global yang bermula di Amerika Serikat, IHSG sempat turun lebih dari 60% dari level tertingginya pada Januari 2008 pada Oktober 2008.

Manfaat IHSG

Pada dasarnya, IHSG memiliki manfaat yang beragam bagi para investor saham. Manfaat IHSG berbeda bagi satu investor dan investor lainnya. Ada investor yang hanya melihat sepintas IHSG, namun ada pula investor yang berusaha memprediksi pergerakan IHSG. Berikut ini sejumlah manfaat IHSG:

1. Mengukur Tingkat Kepercayaan Investor

IHSG dapat digunakan sebagai perangkat untuk mengukur tingkat kepercayaan investor saham terhadap pasar saham di Indonesia. Perubahan nilai (naik atau turun) IHSG dapat menjadi sebuah pertanda bagaimana mayoritas investor berpendapat terhadap suatu isu tertentu.

Salah satu contoh sederhana penggunaan IHSG untuk menilai atau mengukur kepercayaan investor adalah ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Rabu, 9 September 2020 malam.

Keesokan harinya, pada Kamis, 10 September 2020, IHSG anjlok hingga 5%. Penurunan tersebut dapat diartikan sebagai sebagai tanda bahwa  kepercayaan investor "goyah" atas kebijakan tersebut.

2. Sebagai Pembanding

IHSG dapat dijadikan sebagai pembanding bagi investor yang memiliki portofolio saham. Pembanding ini digunakan untuk mengukur kinerja investasi dalam kurun waktu tertentu.

Misalnya, seorang investor memiliki sejumlah saham dengan rerata keuntungan tahunan 15% pada tahun 2xxx. Di saat yang bersama, indeks tumbuh hanya sekitar 12% pada tahun tersebut. Dengan kata lain, kinerja investasi dari investor tersebut mengungguli kinerja indeks. 

Dengan kata lain, kendati tidak harus, IHSG dapat digunakan sebagai pembanding untuk menilai bagus atau tidaknya pencapaian investasi yang dilakukan oleh seorang investor saham. 

IHSG juga sering dijadikan pembanding atau benchmark oleh manajer investasi yang mengelola dana masyarakat untuk diinvestasikan di instrumen investasi seperti saham.