Pergerakan IHSG Februari Dalam 20 Tahun Terakhir

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Bagaimana pergerakan IHSG pada Februari 2021? Tentu saja, tidak mudah memprediksi pergerakan IHSG dalam situasi yang sering digambarkan sebagai kangaroo market saat ini. Namun, tidak ada salahnya menengok data pergerakan IHSG dalam 20 tahun terakhir.

Tahun Pergerakan IHSG
2020 -8.20%
2019 -1.37%
2018 -0.13%
2017 1.75%
2016 3.38%
2015 3.04%
2014 4.56%
2013 7.68%
2012 1.10%
2011 1.79%
2010 -2.37%
2009 -3.54%
2008 3.60%
2007 -0.93%
2006 -0.13%
2005 2.72%
2004 1.08%
2003 2.77%
2002 0.36%

Sumber: Stockbit

Dari data di atas tampak bahwa IHSG turun sebanyak 7 kali dan naik 13 kali pada Februari selama 20 tahun terakhir (2020-2002). Dengan demikian, probailitas IHSG naik pada bulan kedua tahun Masehi tersebut sebesar 65%. 

Februari 2020 menjadi penurunan terbesar IHSG bulan Februari dalam 20 bulan terakhir. IHSG turun 8,2% pada Februari 2020 seiring kepanikan investor global di seluruh dunia terhadap perkembangan penemuan virus mematikan bernama corona.

Pada saat itu, pemerintah Indonesia belum mengumumkan adanya kasus positif virus tersebut di Indonesia. Pemerintah Indonesia baru mengumumkan kasus positif itu pada awal Maret 2020 dan IHSG turun 16,76% di bulan tersebut. 

Baca juga: Murah? 2 Saham Big Caps Ini Turun Banget di Januari 2021

Pada Februari 2021, pelaku pasar akan memperhatikan sejumlah hal. Pertama, pertumbuhan ekonomi 2020 yang biasanya diumumkan pada awal Februari. Mengutip perkiraan Bank Indonesia, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan turun pada 2020 dengan kisaran 1%-2%.

Penurunan pertumbuhan ekonomi itu terjadi sebagai dampak pandemi corona yang menghantam Indonesia sejak kuartal 1/2020. Sampai kuartal 3/2020, ekonomi Indonesia terkonfirmasi mengalami resesi yang ditandani dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut. Data pertumbuhan ekonomi itu biasanya digunakan para pelaku pasar menilai kecapakan pemerintah memulihkan ekonomi akibat pandemi.

Kondisi kedua yang akan diperhatikan oleh para pelaku pasar adalah perkembangan kasus corona di Indonesia. Jumlah kasus positif corona di Indonesia kian mengkhawatirkan setelah jumlahnya mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Pada saat ini belum tampak tanda-tanda penurunan jumlah kasus tersebut.

Kebijakan pemerintah terhadap kondisi ini seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah berlangsung dua jilid (Januari-Februari 2021) bahkan diakui sendiri oleh Presiden Joko Widodo tidak efektif. Jumlah kasus positif masih tinggi dan ekonomi belum sepenuhnya pulih seperti yang ditunjukkan dengan data inflasi Januari 2021 yang masih relatif rendah sebesar 0,26%.

Sementara itu, kondisi ketiga yang akan diperhatikan adalah perkembangan vaksinasi masyarakat. Presiden Jokowi menyatakan bahwa vaksinasi masyarakat umum akan dimulai Februari 2021. Jika program game changer ini dapat berlangsung dengan mulus maka dapat menjadi sentimen positif bagi IHSG secara keseluruhan.

Tags: