Saham Teknologi Kelas Dunia Ini Mendulang Cuan Selama Pandemi, Apa Saja?

Date:

Tak cuma emiten yang bergerak di bidang farmasi saja yang meraup untung banyak selama pandemi ini. Perusahaan global yang menjalankan bisnis di sektor teknologi informasi pun mendulang banyak cuan. Wajar saja, selama pandemi ini banyak aktivitas masyarakat yang beralih ke online alias daring. 

Mulai dari sekolah online, belanja online, pesan makanan via online, game online, layanan streaming film online, hingga aplikasi kencan online yang makin menjamur. Ya, semuanya serba online. 

Arus digitalisasi yang semakin kencang ini membuat perusahaan-perusahaan raksasa dunia yang bergerak di bidang teknologi ikut meraup untung besar. Hal ini tercermin dari harga saham mereka di bursa yang ikut melambung selama pandemi. 

Pada akhir Agustus lalu, indeks bursa acuan Wall Street, yakni Nasdaq dan S&P 500 menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high. Terbangnya saham di bursa AS didorong oleh kenaikan harga saham perusahaan teknologi di AS. Masyarakat awam seringkali menyingkatnya menjadi FANG+TM.

Apa saja perusahaan teknologi dunia yang sahamnya melesat selama pandemi? Big Alpha merangkumnya untuk kamu. 

Saham teknologi populer disebut sebagai FANG+TM, terdiri dari Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google, Tesla, dan Microsoft. Kita akan membahasnya satu per satu.

 

1. Facebook (Nasdaq:FB)

Facebook masih menjadi raja media sosial dunia. Apalagi anak usaha mereka, seperti Instagram dan WhatsApp memiliki basis pemakai yang luar biasa besar di dunia. Adanya pandemi tentu membuat banyak orang lebih banyak berdiam diri di rumah dan memanfaatkan media sosial mereka untuk berkomunikasi dengan dunia luar. 

Dalam satu tahun terakhir, per September 2021, harga saham FB sudah naik 38,76%. Harga saham FB memang sempat jeblok di Maret 2020, seiring dengan periode awal pandemi Covid-19 melanda dunia. Tapi seiring dengan meningkatnya kinerja perusahaan dan anak usahanya, saham FB terus menanjak sampai hari ini. Sepanjang 2021 saja, (year to date), harga sama FB sudah naik 39,9%.

2. Amazon (Nasdaq: AMZN)

Perusahaan yang didirikan Jeff Bezos ini bergerak di bidang e-commerce, cloud computing, streaming digital, sampai kecerdasan buatan alias artificial intelligence. Dengan kecenderungan belanja online yang naik tajam selama pandemi, tentu saja Amazon ikut meraup untung. 

Sepanjang 2021, year to date, AMZN sudah naik hingga 9.15%. Sementara secara year on year (September 2021), harga saham AMZN sudah melonjak 10,42%. 

3. Apple (Nasdaq: AAPL)

Sentimen positif juga dialami Apple, sebuah perusahaan gawai terkemuka dunia. Sejak awal 2021, year to date, harga saham Apple sudah naik nyaris 20%. Kenaikan harga saham ini tak lepas dari rencana Apple merilis ponsel dengan konektivitas 5G yang dijadwalkan akhir 2021 ini.  

4. Netflix (Nasdaq: NFLX)

Nggak heran kalau Netflix masuk jajaran perusahaan teknologi yang meraup untung besar sepanjang pandemi ini. Dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat, tentu saja hiburan di dalam rumah menjadi penting. Salah satunya, ya Netflix ini. 

Jadi nggak heran pula, kalau sepanjang 2020 lalu, Netflix global meraup untuk US$25 miliar atau setara Rp350 triliun (kurs Rp14.030). Laba perusahaan juga tercatat tembus US$2,8 miliar. 

Saking laris manisnya, kenaikan tarif langganan pun tidak mengurangi jumlah pelanggan Netflix. Sampai akhir 2020 lalu, jumlah pelanggan Netflix di seluruh dunia menyentuh 200 juta akun lebih, naik 30% ketimbang 2019. 

Sepanjang 2021 ini, year to date, harga saham NFLX sudah naik lebih 12%. Sementara dibanding tahun lalu, per September 2021, harga sahamnya sudah naik 16,47%. 

5. Google (Nasdaq: GOOGL)

Google menjadi salah satu perusahaan teknologi dengan kenaikan harga saham paling konsisten. Sepanjang tahun berjalan 2021, year to date, harga GOOGL sudah naim 66,5%. Bahkan kalau ditarik ke belakang, sepanjang 5 tahun terakhir harga saham Google melonjak 264,6%. 

Peranan produk Google di aktivitas sehari-hari kita memang sangat terasa. Mulai dari pemanfaatan Google Mobile Services di perangkat Android kita, hingga Youtube yang mungkin setiap hari kita tonton. 

6. Tesla (Nasdaq: TSLA)

Melambungnya saham Tesla dalam beberapa tahun belakangan tak lepas dari naiknya minat masyarakat dunia untuk menggunakan mobil listrik. Kendaraan yang diklaim lebih ramah lingkungan ini semakin punya tempat di pasaran. Secara year on year, per September 2021, saham TSLA sudah naik hingga 122,15%. Bahkan kalau ditarik ke belakang, selama 5 tahun terakhir harga saham Tesla sudah melonjak sampai 1.786,27%!

Kenaikan saham TSLA semakin didorong oleh rencana perusahaan melakukan stock split alias pemecahan harga saham dengan rasio 1:5. Langkah ini membuat harga saham Teslam semakin terjangkau bagi investor ritel. 

7. Microsoft (Nasdaq:MSFT)

Sama seperti perusahaan teknologi lain, Microsoft juga mendulang banyak cuan selama pandemi. Sepanjang tahun berjalan, per September 2021, harga saham MSFT sudah naik hingga 38,33%. Sementara secara year to year, harganya sudah melambung 48,59%. 

Pemanfaatan teknologi memang akan terus berlangsung. Selama 5 tahun terakhir, saham Microsoft sudah naik sampai 435,74%