Saham yang Tersengat Efek Relaksasi PPnBM Mobil 1.501-2.500 CC

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Pemerintah resmi memperluas relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) bagi kendaraan bermotor dengan kapasitas silinder mesin antara 1.501 cc hingga 2.500 cc.

Menteri Perindustri Agus Gumiwang menyatakan potongan pajak akan diberikan kepada kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas 1.501 cc-2.500 cc dan segmen 4x2 serta 4x4.

Untuk mobil berpenggerak 4x2, skemanya adalah diskon PPnBM 50% untuk tahap I yang berlaku April-Agustus 2021 dan diskon PPnBM 25 persen untuk tahap II yang berlaku September-Desember 2021.

Dengan kata lain, tarif PPnBM untuk 4x2 yang tadinya 20% dipangkas menjadi 10% pada tahap I dan menjadi 15% pada tahap II.

Untuk mobil berpenggerak 4x4, skemanya adalah diskon PPnBM 25% untuk tahap I (April-Agustus) dan 12,5% pada tahap II (September-Desember). 

Dengan kata lain, tarif PPnBM kendaraan 4x4 yang tadinya sebesar 40% dipotong menjadi 30% pada tahap I dan menjadi 35% pada tahap II. Mobil itu-mobil harus diproduksi di dalam negeri dengan kandungan bahan baku lokal 60%.

Mobil yang berpotensi mendapatkan diskon PPnBM itu antara lain:

  • Toyota Fortuner
  • Toyota Innova
  • Mitsubishi Pajero Sport
  • Honda CR-V
  • Suzuki APV

Seperti diketahui, sejumlah mobil yang berpotensi mendapatkan diskon itu seperti Toyota Fortuner dan Toyota Innova dijual oleh Toyota Astra Motor yang merupakan perusahaan patungan antara Astra International dan Toyota Motor Corporation. 

Dengan kata lain, jika terjadi peningkatan penjualan mobil-mobil tersebut maka akan berdampak terhadap pendapatan Astra International (ASII). Sehari setelah pengumuman diskon itu dirilis, saham ASII naik 1,83% pada sesi I perdagangan Jumat 26 Maret 2021. 

Begitupula dengan saham perusahaan komponen otomotif yang menjadi entitas anak Astra International seperti Astra Autopart (AUTO). Saham AUTO naik 1,72%.

Selain itu, saham perusahaan yang menjual mobil merk Suzuki yaitu Indomobil Sukses Internasional (IMAS) juga naik sebesar 0,85% di waktu yang sama. Tentu saja, ini merupakan kenaikan dalam jangka waktu yang sangat pendek.

Perlu ditilik lagi bagaimana kebijakan ini berdampak terhadap penjualan Toyota maupun Suzuki dalam jangka menengah atau hingga akhir 2021. Seperti diketahui, di tengah pandemi, daya beli masyarakat juga terganggu sehingga menurunkan permintaan terhadap kendaraan bermotor.

Baca ulasan lebih mendalam mengenai dampak kebijakan pemerintah terhadap kinerja ASII: Prospek Astra International (ASII) dan Diskon Pajak Mobil.