Strategi Menghindari Inflasi Gaya Hidup

Date:

[Waktu baca: 3 menit]

Sejak penyebaran virus corona berdampak terhadap perekonomian masyarakat, salah satu hal yang sering dibahas adalah pentingnya kepemilikan dana darurat.

Bagi sebagian orang, pengumpulan dana darurat merupakan sebuah tantangan tersendiri. Salah satu tantangan tersebut adalah inflasi gaya hidup. Pada umumnya, inflasi gaya hidup dipahami sebagai peningkatan pengeluaran untuk gaya hidup seiring peningkatan pendapatan.

Apabila tidak dikelola dengan baik, inflasi gaya hidup itu justru menjadi jebakan. Apalagi ketika pengeluaran menjadi lebih besar daripada pendapatan.

Apabila kondisi itu terjadi maka pendapatan yang meningkat justru tidak membuat seseorang menjadi lebih sejahtera. Dalam kondisi yang ekstrim, individu menjadi tidak memiliki uang untuk menabung, tidak bias mengumpulkan dana darurat atau membayar utang. 

Bagaimana sebaiknya menghadapi atau menghindari inflasi gaya hidup tersebut?

1. Menentukan Secara Jelas Kebutuhan dan Keinginan

 

Sebelum mengeluarkan uang, kita harus merinci secara jelas kebutuhan dan keinginan. Penentuan itu bisa dilakukan setelah memperoleh gaji atau pendapatan. 

Setelah kebutuhan dan keinginan itu dirinci, kita kemudian memutuskan kebutuhan mana saja yang menjadi prioritas. Keinginan yang tidak menjadi prioritas atau tidak mendesak bisa dikesampingkan atau ditunda. 

Tujuannya adalah mengerem pengeluaran dengan harapan pengeluaran tidak lebih besar dibandingkan dengan pendapatan.

2. Menentukan Target

 

Target dapat membantu kita menghindari inflasi gaya hidup. Dengan target yang perlu dicapai dalam kurun waktu tertentu, kita akan terlatih untuk menghemat pengeluaran demi mencapai tujuan tersebut.

Misalnya, kita memiliki target menikah dalam kurun waktu 3 tahun. Tentu saja, pernikahan membutuhkan biaya. Kita perlu mempersiapkan diri sejak dini dalam mengumpulkan biaya pernikahan tersebut.

Contoh lainnya adalah target pengumpulan dana darurat dengan jumlah sekian Rupiah dalam sekian tahun. Dengan target tersebut, kita bisa mulai menyisihkan sebagian pendapatan dengan tujuan mengumpulkan uang untuk biaya pernikahan atau dana darurat.

3. Menjadikan Penghematan Sebagai Prioritas

 

Tidak sedikit orang yang menyesal telah terjebak dalam situasi inflasi gaya hidup. Namun, situasi itu bukan akhir dari sebuah cerita. Setiap individu memiliki kesempatan untuk memperbarui perilakunya dalam mengeluarkan uang.

Apabila tidak ingin terjebak dari situasi “lebih besar pasak daripada tiang”, kita bisa menanamkan pikiran di kepala bahwa penghematan adalah prioritas.

Misalnya, apabila terbiasa membeli makan siang seharga Rp25.000, kita bisa mengubah pilihan kita dengan membeli makan siang seharga Rp20.000.

Sepintas, penghematan Rp5.000 itu tampak kecil dalam sehari. Namun, apabila dikumpulkan dalam 20 hari kerja, nilai penghematan itu bisa mencapai Rp100.000. Itu baru satu pos pengeluaran makan siang. Belum termasuk sarapan, makan malam dan berbagai pos pengeluaran lainnya.

4. Menghadapi Pergaulan dengan Bijak

 

Suka atau tidak, lingkungan pergaulan cukup berpengaruh terhadap kebiasaan atau perilaku kita. Tidak jarang kita menemukan kasus bahwa lingkungan yang “boros” akan mendorong kita untuk melakukan hal yang sama.

Dengan demikian, kita perlu mengelola diri kita dalam menghadapi lingkungan pergaulan. Apabila tidak memungkinkan untuk mendapatkan lingkungan pergaulan baru dalam waktu dekat, kita bisa belajar untuk mengatakan tidak untuk mengeluarkan uang secara berlebihan.

Misalnya, teman-teman mengajak untuk menghabiskan setiap akhir pekan di restoran yang berbeda-beda. Apabila ajakan itu ternyata dapat membuat pengeluaran menjadi lebih besar daripada pendapatan maka kita harus berani menolak.

Kita bisa mengikuti ajakan mereka tapi hanya sesekali, bukan setiap saat. Ingat, kita juga memiliki target dan prioritas lain dalam hidup. Kedisplinan menjadi sangat penting dalam mengatasi inflasi gaya hidup. 
 


Apabila Anda berencana untuk berinvestasi saham, Big Alpha telah menyusun sebuah e-book kuartalan yang berisi 15 saham pilihan. Klik di sini untuk melakukan pemesanan.