Tips Memulai Gaya Hidup Frugal Living

Date:

Katanya, milenial itu susah untuk mengatur uang. Melihat barang bagus sedikit, langsung diborong. Alhasil, pola hidup boros sering dilakukan. 

Karenanya, muncul gaya hidup yang tak biasa yakni frugal living. Pola hidup frugal ini cukup lama digaungkan di beberapa media sejak 2007. Para penganutnya lebih menekankan hidup sederhana dan secukupnya. 

Frugal living merupakan gaya hidup yang diterapkan untuk lebih pintar dalam mengatur uang bulanan. Ketika menjalani hidup frugal, seseorang diharap mampu mengetahui berapa banyak uang yang dimiliki dan berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk membayar sejumlah tagihan tiap bulan.

Dengan begitu, seseorang bisa membuat keputusan yang lebih bijak dalam membelanjakan uang. Tak hanya bermanfaat bagi kondisi keuangan seseorang, frugal living juga bisa melatih diri agar lebih disiplin saat mengatur prioritas dan mengenali kebutuhan yang diperlukan. 

Umumnya, frugal living akan mencoret daftar kegiatan atau barang yang memang tidak terlalu dibutuhkan. Misalnya, tidak perlu membeli mobil dalam waktu dekat atau tidak perlu membeli sepatu baru meski harga sedang diskon. 

Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup frugal ini? Berikut penjelasannya. 

Buat Daftar Anggaran

Ambil secarik kertas dan buat daftar anggaran yang dibutuhkan setiap bulannya. Perlu diingat, anggaran yang hanya memberi kesenangan sementara dan tidak terlalu mendesak sebaiknya dicoret. 

Sebab, ini akan membuat anggaran seseorang berkurang dan bisa  digunakan untuk pengeluaran lain yang lebih penting. Dengan begitu, tujuan untuk mencapai hidup sederhana bisa tercapai. 

Manfaatkan Diskon

Tak sedikit yang menganggap bahwa pola frugal living adalah hidup pelit. Namun, pada dasarnya, gaya hidup ini berusaha untuk memanfaatkan sesuatu untuk lebih berhemat. Bukan berarti tidak mengeluarkan uang sama sekali. 

Salah satunya dengan memanfaatkan diskon. Pengurangan harga terhadap beberapa barang yang dibutuhkan sangat bermanfaat untuk meregangkan anggaran. Sisa uangnya pun bisa disimpan untuk kebutuhan lainnya, kan? 

Makanan

Pengeluaran untuk makan barangkali jadi salah satu terbesar dalam daftar. Hal ini mungkin saja terjadi karena kamu memilih untuk makan di luar rumah atau restoran. Padahal, seandainya kamu membawa bekal atau memasak sendiri akan lebih hemat. 

Misalnya, harga satu bungkus nasi padang dengan lauk ayam capai Rp22 ribu. Itu hanya untuk satu kali makan saja. Tetapi, kalau berbelanja sayur, lauk, dan buah di pasar bisa hanya mengeluarkan uang sekitar Rp45 ribu untuk tiga kali makan. Pilihan sayur, lauk, dan buah pun tak perlu yang impor atau mahal. 

Cukup dengan buah lokal seperti pepaya sudah bisa memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Selain itu, kalau harga daging memang sedang mahal, bisa dicari alternatif lain seperti ikan. Tak ketinggalan, mencari promo di sejumlah supermarket juga bisa dilakukan saat menerapkan pola hidup frugal

Transportasi

Kadang, mengendarai kendaraan pribadi jauh lebih boros ketimbang naik transportasi umum. Apalagi kendaraan seperti mobil. 

Coba hitung, mobil butuh biaya perawatan, parkir di kantor atau mall, bensin, sampai uang tol. Karenanya, kadang lebih baik menggunakan transportasi umum saat bepergian ke kantor. Asalkan sabar menunggu dan terencana, pasti akan terbiasa naik kendaraan umum. 

Kebutuhan Rumah

Tanpa disadari, kadang ada beberapa hal yang selama ini membuat pengeluaran untuk kebutuhan rumah terlalu boros. Oleh karena itu, perlu sejumlah tindakan untuk berhemat.

Misalnya, mengisi token listrik per minggu agar tidak terlalu boros.  Selain itu, masak nasi dalam jumlah banyak sekaligus dan mematikan perangkat setelah nasi matang. Hal ini akan mengurangi penggunaan listrik di rumah. 

Untuk membersihkan rumah, bisa gunakan bahan-bahan alami yang lebih murah seperti baking soda, alkohol, dan minyak kelapa. Semua bahan ini bisa dicampur dan digunakan untuk membersihkan berbagai peralatan rumah. 

Kurangi Nongkrong

Nongkrong bisa menguras kantong dan merusak rencana keuangan yang sudah ditetapkan, lho. Dalam satu kali nongkrong, kamu harus mengeluarkan sejumlah uang. Coba bayangkan kalau setiap minggu di satu bulan kamu rutin melakukannya, berapa uang yang harus dikeluarkan? 

Padahal, masih banyak cara untuk menghibur diri dengan cara yang lebih terjangkau. Nonton film di rumah sambil menikmati cemilan buatan sendiri misalnya. Nongkrong dan melepas rindu boleh saja, tapi tidak harus dilakukan setiap weekend, guys. 

Jaga Kesehatan

Sakit itu mahal. Pernyataan ini tak sepenuhnya salah. Sebab ketika sakit, tak sedikit uang yang harus dikeluarkan, entah untuk makan yang lebih sehat sampai biaya dokter dan obat. 

Ada baiknya selalu menjaga kesehatan diri. Bisa dimulai dengan rajin mencuci tangan dan berolahraga setiap hari. Olahraga yang dilakukan pun tak perlu hingga mendaftar gym. Berlari di sekitar rumah selama 20 menit per hari pun tetap bisa menjaga kebugaran tubuh, lho. 

Menjalani pola hidup frugal mungkin akan terasa berat di awal. Tapi dengan tekad dan prinsip yang kuat, kamu akan mampu disiplin dalam mengelola uang tiap bulannya. 

Hidup hemat memang pilihan. Mau sampai kapan dikejar utang hanya karena tak mampu mengatur uang yang keluar?