Mengenal Profil Mitratel, Anak Usaha Telkom yang Baru IPO

Date:

PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (MTEL) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021. MTEL menjadi perusahaan ke-41 yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO/initial public offering) di BEI sepanjang 2021 ini. 

Perusahaan yang bergerak di bisnis menara telekomunikasi tersebut menawarkan harga IPO di level Rp800 per saham. Mitratel melepas 25,54 miliar saham dengan target dana segara yang dihimpun mencapai Rp20,43 triliun. 

Tertarik dengan emiten yang satu ini? Sebelumnya kamu berinvestasi, Big Alpha akan mengulas profil dari Mitratel. Yuk simak. 

1. Memulai bisnis sejak 2008

Mitratel adalah salah satu anak usaha PT Telkom Indonesia (persero) Tbk yang bergerak khusus di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Mitratel mulai menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak tahun 2008. 

Sampai saat ini, dikutip dari laman resminya, Mitratel telah mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua operator seluler Indonesia telah menjadi tenant dengan menempatkan perangkat BTS-nya di menara Mitratel.

2. Portofolio Mitratel

Mitratel memiliki 2 Kelompok Portofolio Utama yaitu penyewaan menara dan bisnis lain terkait menara. Untuk penyewaan menara, Mitratel menyediakan jasa penyewaan infrastruktur Menara Telekomunikasi dengan membangun site baru atau penggunaan site yang sudah ada milik Mitratel atau pihak ketiga. 

Mitratel melayani pendirian macro tower, micro tower, penyewaan dengan sistem colocation, atau reseller.

Sementara untuk bisnis lain terkait menara, Mitratel menawarkan layanan terkait menara telekomunikasi yang ditawarkan sebagai layanan one stop solution mulai dari tower hingga fiber optik. Perusahaan juga menawarkan pengelolaan infrastruktur telekomunikasi, dan layanan digital terkait komunikasi. 

3. IPO Mitratel

Dalam IPO, Mitratel menjual 23,4 miliar lembar saham biasa dengan nilai keseluruhan sebesar Rp18.7 triliun. Besaran saham itu dipatok pada harga Rp 800 per lembar saham.

Mitratel telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai Joint Bookrunners dan Joint Global Coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai Joint Lead Managing Underwriters dan Domestic Underwriters.

Aksi korporasi pencatatan saham perdana Mitratel ini merupakan bagian dari komitmen transformasi sekaligus penataan portofolio perusahaan untuk memberikan value yang optimal bagi Mitratel, Telkom Group, dan seluruh stakeholders.

4. Hasil IPO untuk pengembangan bisnis

Mitratel akan menggunakan dana segar yang terkumpul dari IPO untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitas menjadi perusahaan unggul profesional transparan.

Sesuai rencana, perseroan akan menggunakan 40% dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50% untuk anorganik, dan 10% untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.

Mitratel memiliki rencana ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik, demi memantapkan langkah untuk menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Asia Tenggara.