Pekerjaan Tak Sesuai Jurusan Kuliah? Ini 4 Tips Pacu Karir

Date:

[Waktu baca: 6 menit]

Tidak jarang kita memiliki teman atau saudara yang bekerja di industri dengan bidang yang tidak relevan dengan program studi kuliahnya. Barangkali pula kita adalah salah satu yang seperti itu.

Pada saat ini, ada banyak contoh untuk fenomena itu. Misalnya, teman kita yang berkuliah di jurusan pertanian kemudian bekerja di bank. Contoh lain, kamu berkuliah di jurusan bahasa kemudian bekerja di perusahaan asuransi.

Salah satu faktor yang menyebabkan situasi itu terjadi adalah terbatasnya lapangan kerja sehingga seseorang akan bekerja di bidang yang tidak sesuai jurusan kuliahnya. Dalam situasi itu, pegawai dari jurusan kuliah yang berbeda akan “bersaing” dengan pegawai dari jurusan kuliah lain.

Tentu saja, pengalaman menunjukkan tidak ada jaminan sukses hanya karena latar belakang pendidikan tertentu. Walaupun bekerja di industri di bidang yang berbeda dari jurusan kuliah, kita juga memiliki peluang untuk meningkatkan karir menjadi terus lebih baik.

Peluang tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik jika kita memiliki strategi yang tepat untuk memacu karir. Strategi itu bisa menggunakan Model 3E yang terdiri dari experience, education dan exposure. Apa saja itu? Ini dia tipsnya!

1. Upgrade Your Skill

Meningkatkan keterampilan, kemampuan dan kapasitas adalah keharusan bagi seorang pegawai. Skill yang terus diperbarui dan ditingkatkan adalah syarat penting yang harus dilakukan oleh seorang pegawai apabila ingin meningkatkan karirnya.

Peningkatan karir membutuhkan skill yang sesuai. Sebagai contoh, karir di level bawah, level menengah dan level atas membutuhkan skill set yang berbeda. Di level menengah, seseorang bukan hanya memerlukan technical skill yang lebih dalam, tapi juga leadership skill.

Peningkatan skill itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengikuti internal workshop, membaca buku-buku yang relevan, mendengar podcast terkait industri hingga menyimak berbagai video mengenai bidang pekerjaan. Aspek skill ini adalah bagian dari education dalam Model 3E. 

2. Sertifikasi

Selain pelatihan internal, para pegawai juga dapat mengikuti berbagai pelatihan atau sertifikasi yang diselenggarakan oleh lembaga di luar perusahaan. Sertifikasi ini dapat digunakan untuk memperdalam pengetahuan mengenai bidang tertentu.

 Biasanya, sertifikasi profesional merupakan bukti penguasaan akan bidang tersebut, jadi akan cocok buat kamu yang ingin bekerja di luar bidang kuliahmu. 

Contoh, kalau kamu bekerja di bidang keuangan, kamu dapat memperdalam pengetahuan di bidang akuntansi, keuangan dan bisnis dengan mengikuti ICAEW Certificate in Finance, Accounting and Business (CFAB).

Sertifikasi tersebut tidak menetapkan latar belakang pendidikan tertentu sebagai salah satu syarat kepesertaan. Dalam sertifikasi itu, kita bisa menguasai berbagai modul, mulai dari akuntansi, assurance, hukum bisnis, hingga manajemen informasi.

Sertifikat-sertifikat seperti inilah yang akan menambah daya saingmu ketika bekerja nanti. Sertifikasi ini juga termasuk dalam aspek education dalam Model 3E.

3. Project Assignment

Keterlibatan dan keberhasilan dalam sebuah project penting akan membekali seorang pegawai dengan pengalaman. Pengalaman tersebut akan sangat berguna dalam penyelesaian project-project berikutnya.

Oleh karena itu, seorang pegawai harus menunjukkan kemampuannya menyelesaikan sebuah project yang dipercayakan kepadanya. Penyelesaian project itu membutuhkan perencanaan yang baik, kerjasama tim hingga eksekusi yang matang.

Keterlibatan dalam sebuah project bisa jadi aspek yang membedakan seorang pegawai dan pegawai lainnya. Aspek ini dapat dikategorikan sebagai experience (pengalaman) dalam Model 3E.

4. Cari Mentor

Kita juga perlu mempertimbangkan untuk mencari seorang mentor atau seorang senior yang dapat memberikan bimbingan serta pencerahan mengenai karir. Mentor tersebut biasanya memiliki jabatan yang lebih tinggi dan jam terbang yang lebih panjang.

Pada saat kita menghadapi tantangan atau peluang, kita dapat berdiskusi dengan senior yang kita percaya ini. Di samping itu, mentor ini juga dapat memberikan feedback mengenai pekerjaan yang kita lakukan dimana kita bisa memperbaiki pekerjaan tersebut.

Dalam proses ini, kita akan belajar melalui observasi dimana perspektif kita dapat diperluas berdasarkan masukan dari orang lain. Keberadaan seorang mentor ini dapat dikategorikan sebagai exposure dalam Model 3E.