Sedekah: Pengertian, Keutamaan, dan Waktu Terbaik

Date:

[Waktu baca: 5 menit]

Bulan Ramadan telah tiba. Umat Muslim pun berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, termasuk dengan berbagi rezeki untuk orang lain yang membutuhkan. Konsep berbagi ini ada banyak jenisnya dalam syariat Islam. Ada zakat yang hukumnya wajib, baik zakat mal (maal) dan zakat fitrah. Ada juga sedekah yang sifatnya sunah. 

Hanya saja, konsep sedekah sangatlah luas. Pada prinsipnya, seluruh amalan atau infaq harta di jalan Allah termasuk sedekah. Ada juga anggapan bahwa sedekah tidak terbatas pada harta, namun juga amalan yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Perlu diketahui juga, prinsip berbagi dalam Islam juga punya peran penting dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat. Ujungnya, bisa berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. 

Sehingga, memperbanyak sedekah di Bulan Suci Ramadhan adalah hal yang perlu kita lakukan. Tentunya demi meningkatkan derajat kita di hadapan Allah. Lantas seperti apa sih sedekah itu? Bagaimana hukum dan tata caranya? Ini ulasannya:

Pengertian Sedekah

Sedekah atau shadaqah merupakan kegiatan menyisihkan dan membelanjakan harta di jalan Allah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sedekah diartikan sebagai pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi. Sedekah juga didefinisikan sebagai derma dari kita untuk orang yang membutuhkan. 

Jadi secara umum, sedekah adalah mengamalkan harta di jalan Allah, dengan niat karena Allah, ikhlas tanpa mengharapkan imbalan, dan semata-mata mengharapkan ridho-Nya sebagai perwujudan iman. 

Dikutip dari situs resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), sedekah berakar dari kata Arab yakni 'shadaqah' yang berasal dari 'sidq', artinya kebenaran. Menurut Peraturan BAZNAS nomor 2 tahun 2016, sedekah didefinisikan sebagai harta atau non-harta yang dikeluarkan seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. 

Namun, ada anggapan bahwa sedekah ini bukan semata-mata soal harta, namun juga seluruh amalan dzikir seperti tasbih, tahmid, dan tahlil serta segala perbuatan baik lainnya. Prinsipnya, hal-hal baik yang kita lakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah, termasuk sedekah. 

Perihal sedekah harta disinggung di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 245 yang artinya:

"Barang siapa yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan."

Dari ayat di atas, jelas bahwa sedekah secara spesifik berarti mendonasikan harta kita atau uang kita di jalan Allah SWT. Bisa berupa memberi uang kepada fakir miskin, keluarga, atau orang lain yang memang membutuhkan dengan harapan ridho dari Allah SWT. 

Ayat lain yang menyebut soal sedekah adalah Al-Baqarah ayat 271, yang artinya:

"Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan Jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." 

Keutamaan Sedekah

Ada banyak keutamaan dalam bersedekah. Beberapa di antaranya, adalah:

1. Sedekah Tidak Mengurangi Harta

Tentu kamu sering mendengar bahwa sedekah tidak akan mengurangi hartamu. Hal ini tertuang dalam hadits yang berbunyi:

"Sedekah adalah ibadah yang tidak akan mengurangi harta, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda untuk mengingatkan kita dalam sebuah riwayat Muslim, 'sedekah tidaklah mengurangi harta." (HR Muslim)

Kok bisa sih sedekah tidak mengurangi harta?

Sebenarnya pernyataan tersebut memberi makna kiasan bahwa meskipun secara fisik harta kita berkurang karena disisihkan untuk sedekah, namun karunia dan pahala Allah SWT terus dilimpahkan-Nya kepada kita. Hal ini merupakan janji Allah yang tertuang dalam Alquran:

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya." (Quran Surat Saba' ayat 39)

Nah bicara soal rezeki, tentu kita tidak akan pernah tahu dalam wujud apa Allah mengganti sedekah yang kita beri. Bisa dalam bentuk kesehatan, ketenangan hidup, atau dalam wujud rezeki harta. 

2. Sedekah Menghapus Dosa

Manusia tentunya tidak akan luput dari dosa. Karenanya, Allah memberikan peluang bagi kita untuk bertaubat dan memperbanyakan amalan baik untuk mendapat ridho-Nya. Salah satu caranya dengan bersedekah. 

Ternyata, sedekah ini dapat membantu kita menghapus dosa-dosa kita lho! Hal ini tertuang dalam hadits Rasulullah:

"Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api." (HR At-Tirmidzi)

3. Sedekah Melipatgandakan Pahala

Dengan perbanyakan sedekah, maka kita berpeluang mendapat lebih banyak pahala dari Allah SWT. Hal ini tertuang dalam Alquran:

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak." (QS Al Hadid ayat 18)

Jenis-Jenis Sedekah

Sedekah ternyata ada banyak jenisnya. Seperti yang sempat disinggung di atas, sedekah tidak terbatas pada pemberian harta tapi juga amalan baik. Berikut adalah beberapa jenis sedekah:

1. Sedekah Harta

Jenis sedekah ini tentu yang paling banyak dipahami masyarakat. Sedekah harta merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk membantu fakir miskin dan dhuafa yang memang memerlukan bantuan kita. 

2. Bekerja dan Memberi Nafkah untuk Keluarga dan Orang yang Butuh

Bekerja dengan giat ternyata juga wujud sedekah kita kepada keluarga dan orang-orang yang memang membutuhkan pertolongan kita. 

3. Amalan Tasbih, Tahlil, dan Tahmid

Amalan berupa dzikir juga termasuk sedekat. Amalan dzikir ini pun diyakini membantu umat Islam terhindari dari siksa api neraka. 

Waktu Terbaik Sedekah

Berbeda dengan zakat fitrah yang memiliki waktu spesifik dalam pelaksanannya, sedekah tidak ada aturan yang mengikat tentang hal itu. Hanya saja, sedekah memiliki keutamaan dari sisi pemilihan waktu. Maksudnya, jika sedekah dilakukan di waktu-waktu tersebut, maka pahalanya lebih besar dan keutamaan yang kita dapatkan lebih baik. 

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits:

Seorang pria mendatangi Rasulullah dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling afdhol?"

Maka beliau menjawab, "Kamu bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin dan kamu berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan dan barulah kamu bagi-baikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan ingatlah (pada saat di ujung nyawa seperti itu), harta memang untuk si Fulan (yang akan diwarisinya)." 

(Shahih Muslim : 173)

Dari hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa waktu terbaik bersedekat adalah:

1. Saat Sehat

Seseorang yang sehat memiliki cukup waktu dan kekuatan untuk melakukan banyak hal, termasuk mengejar keuntungan duniawi. Dalam kondisi begini, tak jarang manusia terlena dan lupa untuk menyisihkan hartanya untuk bersedekah. Karenanya, bersedekah dalam keadaan fisik sehat, mental yang kuat, dan kondisi finansial yang baik sangat dianjurkan. 

2. Saat Ingin Kaya Raya

Saat kita bertekad menjadi kaya raya, biasanya kita akan menjelma menjadi seseorang yang pelit dan kikir. Karena kita terlalu mengejar dunia, kita akan lebih sulit untuk menyisihkan harta untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan. 

Karenanya bersedekah dalam keadaan seperti ini dianjurkan dan diyakini akan menghindarkan kita dari sifat tamak. 

3. Saat Khawatir Miskin

Kondisi ini masih berkolerasi dengan poin nomor 2. Saat keadaan kita serba-kepepet, kita akan semakin sulit menyisihkan uang atau harta untuk bersedekah. Boro-boro sedekah, memenuhi kebutuhan hidup saja sulit. Namun, justru dalam keadaan seperti inilah kita diuji. 

"... yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang atau sempit." (Quran Surat Ali Imran ayat 133-134)

4. Tidak Menjelang Kematian

Waktu yang baik untuk bersedekah adalah momen jauh sebelum kematian. Dalam kondisi terdekat mendekati ajal, seseorang bisa saja terdorong untuk bersedekah demi mendapat keselamatan di alam barzah. Rasulullah pun sudah mewanti-wanti agar umatnya jangan sampai buru-buru bersedekah hanya ketika ajal sudah dekat. Jangan tunggu sakit dulu, baru kamu bersedekah. Jangan tunggu sekarat, baru kamu bersedekah. 

Tata Cara Sedekah

Berikut ini adalah tata cara sederhana dalam bersedekah:

1. Niatkan untuk mencari ridho Allah SWT
2. Berikan sumbangan berupa materi atau non-materi kepada orang yang butuh.
3. Tebarkan senyum dan kebaikan kepada sesama tanpa memandang derajat dan fisik.
4. Utamakan sedekah kepada keluarga, kerabat, tetangga yang memang butuh pertolongan, sebelum ke orang lain. 
5. Jangan ungkit bantuan atau sedekah yang telah kamu berikan. Harapkan saja ridho Allah SWT. 

Sedekah bisa kamu lakukan dengan memberi langsung bantuan kepada orang yang membutuhkan. Atau bisa juga lewat lembaga amil zakat yang biasanya sudah punya basis data lengkap tentang orang-orang yang membutuhkan bantuan kita.